Analysis of Microbial Contamination and Antibacterial Effect Associated with Toothbrushes

Abstract

The purpose of this study was to propose a method for the effective management of toothbrush contamination. Toothbrush microbial contamination was analyzed according to the duration of toothbrush use, frequency of toothbrush use per day, and toothbrush storage location. We also analyzed the microbial reduction effect of vinegar, antimicrobial mouth rinse, bamboo salt, and baking soda, which are sterilization materials that can be easily used every day. We collected 45 toothbrushes from university dormitories from May to June 2018. To determine the degree of microbiological contamination with general bacteria, coliform bacteria, and Staphylococcus aureus, bristle samples were cultured at 36 o C for 24 hours using 3M TM Petrifilm plates and then measured based on Petrifilm evaluation criteria. Toothbrush microorganisms were analyzed according to the duration of use, frequency of use per day, storage location, and effect of each sterilization material. General bacteria, coliforms, and S. aureus contamination increased with frequency and duration of use (p＜0.05). In particular, S. aureus showed a statistically significant increase to 36.15 CFU/ml after 1 month, 504.23 CFU/ml after 2 months, and 2,386.67 CFU/ml after 3 months (p＜0.05). We found that 1% vinegar was the most effective substance for reducing general bacteria, coliforms, and S. aureus. In addition, 1% antimicrobial mouth rinse solution applied for 5 minutes was the most effective in reducing S. aureus. It is crucial to recognize the importance of toothbrush care and store toothbrushes in a dry place and replace them periodically. We recommend use of vinegar and antimicrobial mouth rinse solution to disinfect toothbrushes. These should be applied as a 1% solution for at least 1 minute. Proper care of toothbrushes is important in maintaining oral health as well as overall health. Instructions on toothbrush care should be given when teaching children or adults how to brush teeth.

Penggunaan Disinfektan Kimia Dan Disinfektan Tradisional Terhadap Penurunan Jumlah Mikroba Pada Sikat Gigi

“…Mencegah timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut juga termasuk mencegah terjadinya masalah kesehatan umum lainnya (Nissar et al, 2019). Tindakan pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling efektif salah satunya adalah dengan cara menyikat gigi (Kim et al, 2018). Dengan menyikat gigi dapat menghilangkan plak yang merupakan penyebab utama kebanyakan masalah kesehatan gigi dan mulut (Arifianti et al, 2016).…”

“…Sejumlah penelitian telah menyebutkan beberapa disinfektan untuk mengurangi jumlah mikroba pada sikat gigi, yaitu secara radiasi, kimia, dan tradisional. Disinfeksi menggunakan radiasi, seperti sinar UV dan microwave terbukti keefektivitasannya dalam menurunkan jumlah mikroba pada sikat gigi sekitar 80-100% (Kim et al, 2018;Raj et al, 2017). Akan tetapi, disinfeksi secara radiasi membutuhkan biaya yang tidak murah untuk penggunaan sehari-harinya (Kim et al, 2018;Raj et al, 2017).…”

“…Disinfeksi menggunakan radiasi, seperti sinar UV dan microwave terbukti keefektivitasannya dalam menurunkan jumlah mikroba pada sikat gigi sekitar 80-100% (Kim et al, 2018;Raj et al, 2017). Akan tetapi, disinfeksi secara radiasi membutuhkan biaya yang tidak murah untuk penggunaan sehari-harinya (Kim et al, 2018;Raj et al, 2017). Oleh karena itu, dibutuhkannya metode disinfeksi yang efektif, hemat biaya, dan tidak beracun (Mahantesha et al, 2018).…”

“…Baking soda atau yang biasa dikenal dengan soda kue memiliki sifat hipertonik yang dapat menyebabkan komponen sel bakteri akan kehilangan air dan dehidrasi sehingga bakteri akan mati. Pada disinfeksi sikat gigi, hasil literature review dari (Kim et al, 2018), menunjukkan bahwa penggunaan baking soda sebagai disinfektan selama 1 menit dan 5 menit hanya mengurangi sedikit dari jumlah bakteri coliform dan bakteri keseluruhan yang ada pada sikat gigi. Hal ini sejalan dengan Silhacek (2004) yang menyatakan bahwa keefektivitasan baking soda dalam membunuh bakteri adalah apabila digunakan minimal selama 30 menit (Hidayati et al, 2020).…”

“…Menurut Johnston et al (2008), Sifat desinfektan dari cuka berasal dari kandungan asam asetat glasialnya yang berguna untuk pengobatan peradangan mulut (sebagai obat kumur) dan sebagai antiseptik untuk luka. Pada disinfeksi sikat gigi, dari hasil literature review pada penelitian (Kim et al, 2018) penggunaan cuka 1% saja bisa mengurangi jumlah bakteri hingga 0 CFU/ml terhadap bakteri keseluruhan, coliform, dan 0,60 CFU/ml terhadap Staphylococcus aureus. Begitu juga dengan (Raj et al, 2017) yang menggunakan cuka (5-8%) dalam penelitiannya dan ditemukan pengurangan hingga 0 CFU/ml terhadap total mikroba keseluruhan.…”