Analysis of e-Government Services: A Study of the Adoption of Electronic Tax Filing in Indonesia

Abstract

This study explores the impact of perceived usefulness, perceived ease-of-use, and perceived risks of using electronic tax filing (e-Filing) on the intention to use e-Filing through a technology acceptance model framework. The theoretical foundation used in this study is the technology acceptance model (TAM) on 201 valid questionnaires completed by Indonesian taxpayers. The data collected was analyzed by structural equation modelling using SmartPLS (3.0 Version). The results of the study revealed that e-Filing’s perceived usefulness and risk were significantly associated with intention to use, while perceived ease-of-use did not have a significant effect. Although the influence of perceived risks significantly mediated the influence of perceived usefulness, it did not significantly mediate the influence of ease-of-use. Gender was found to significantly moderate the influence of e-Filing’s perceived usefulness, but not to moderate the influence of perceived ease-of-use. Importance-Performance Matrix Analysis (IPMA) finds that the intention to use e-Filing is most strongly influenced by its perceived usefulness and perceived risk. This implies that policymakers must highlight the perceived usefulness and communicate the perceived risks of e-Filing to ensure taxpayers are willing to use the system. To the best of the author’s knowledge, this study is the first to examine both mediation and moderation to analyze the adoption of technology in Indonesia’s taxation system and offer a policy perspective through IPMA.

Menelisik Penerimaan e-faktur versi 3.0 Melalui Pendekatan Technology Acceptance Model

“…Minat penggunaan dipengaruhi oleh sikap pengguna. Penelitian yang menemukan hal tersebut adalah (Bundot et al, 2017;Nguyen et al, 2020;Perangin-angin et al, 2016;Ratsidyaningtyas et al, 2016;Sijabat, 2020;Yasa et al, 2014). Terdapat penambahan persepsi kenyamanan untuk memprediksi tingkat kenyamanan yang dirasakan pengguna selama menggunakan layanan e-invoice (Bahari et al, 2020).…”

Urgensi Mereduksi Risiko Adopsi

“…Riset perpajakan menarik diteliti tidak saja terkait pandemi yang berdampak bagi semua pelaku usaha -bisnis dan para wajib pajak secara umum tapi juga temuan ragam riset menunjukan hasil beragam [1]- [6].…”

“…Riset Sijabat [1] menunjukan ada hubungan signifikan positif antara persepsi kemanfaatan dan juga risiko terhadap niat penggunaan e-filing di Indonesia tapi dari persepsi kemudahan penggunaannya tidak berpengaruh. Di satu sisi, meski persepsian risiko memediasi pengaruh dari persepsian kemanfaatan tetapi tidak memediasi dari persepsian kemudahan penggunaann.…”

“…Realita ini berkaitan dengan persepsian kemanfaatan dari adopsi untuk teknologi baru sehingga pengguna sangat berharap dengan adopsi maka dapat lebih meningkatkan kemanfaatan dari teknologi tersebut, termasuk dalam kasus penerapan e-filing. Hasil sejumlah riset menegasken arti pentingnya persepsian kemanfaatan di beragam kasus adopsi teknologi [1], [6], [11]- [12] meski dari hasil riset Lin, et al, [13] justru tidak ada pengaruh. Terkait hal ini, maka ajuan hipotesis pertama riset ini: H1: Persepsian kemanfaatan diduga berpengaruh positif terhadap niat penggunaan e-filing Teoritis TAM menjelaskan selain ada faktor kemanfaatan juga persepsian dalam kemudahan penggunaan (perceived ease of use).…”

“…Jadi sukses adopsi termasuk kasus e-filing tidak tidak terlepas dari kedua komponen diatas sehingga urgensi faktor kemanfaatan dan kemudahan dalam penggunaannya menjadi kunci dari keberhasilan adopsi e-filing. Hal ini diperkuat temuan sejumlah riset kasus adopsi teknologi pada umumnya dan kasus adopsi e-filing khususnya [1], [3], [5]- [6]. Terkait hal ini, maka ajuan hipotesis kedua riset ini: H2: Persepsian kemudahan penggunaan diduga berpengaruh positif terhadap niat penggunaan e-filing Adopsi teknologi, termasuk di kasus e-filing tidak bisa terlepas dari risiko, baik itu risiko karena faktor human error atau technical error.…”