2010
DOI: 10.1163/ej.9789004180499.i-504
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analysing Muslim Traditions

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2014
2014
2020
2020

Publication Types

Select...
5
1
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 24 publications
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Schneider juga meragukan penjelasan Motkzi tentang fenomena jalur tunggal (single strand) bahwa Common Link hanya mengutip satu perawi karena dia hanya menerima satu teks atau menganggap bahwa teks itu yang paling dapat dipercaya, sehingga tidak perlu baginya untuk menyebut orang lain lagi guna menguatkan teks hadis tersebut, atau kemungkinan bahwa orang lain yang memiliki matan tersebut telah meninggal sebelum menyampaikan kepada muridnya yang lain. 89 Keraguan tersebut dijawab oleh Motzki, dengan pernyataan bahwa gambaran Schneider dalam beberapa contoh Motzki adalah tidak tepat atau salah pengertian: 90 pertama, penghimpun pertama atau perawi awal, mungkin tidak mengetahui bagaimana praktik periwayatan di kemudian hari, dan mereka juga tidak mengetahui bahwa generasi selanjutnya akan membedakan antara periwayatan tunggal dan periwayatan mutawatir. Kedua, dapat ditunjukkan dari beberapa bundel isnad bahwa pembubuhan beberapa otoritas untuk Hadis yang sama terjadi pada level Common Link atau lebih belakangan.…”
Section: Perdebatan Tentang Autentisitas Hadisunclassified
“…Schneider juga meragukan penjelasan Motkzi tentang fenomena jalur tunggal (single strand) bahwa Common Link hanya mengutip satu perawi karena dia hanya menerima satu teks atau menganggap bahwa teks itu yang paling dapat dipercaya, sehingga tidak perlu baginya untuk menyebut orang lain lagi guna menguatkan teks hadis tersebut, atau kemungkinan bahwa orang lain yang memiliki matan tersebut telah meninggal sebelum menyampaikan kepada muridnya yang lain. 89 Keraguan tersebut dijawab oleh Motzki, dengan pernyataan bahwa gambaran Schneider dalam beberapa contoh Motzki adalah tidak tepat atau salah pengertian: 90 pertama, penghimpun pertama atau perawi awal, mungkin tidak mengetahui bagaimana praktik periwayatan di kemudian hari, dan mereka juga tidak mengetahui bahwa generasi selanjutnya akan membedakan antara periwayatan tunggal dan periwayatan mutawatir. Kedua, dapat ditunjukkan dari beberapa bundel isnad bahwa pembubuhan beberapa otoritas untuk Hadis yang sama terjadi pada level Common Link atau lebih belakangan.…”
Section: Perdebatan Tentang Autentisitas Hadisunclassified
“…Furthermore, by looking at the variations of the word form in the hadith of the zakat fitrah narrated by Nāfi', which is conveyed with various variations, some use the word "Amara", and some use the word "Faraḍa" or "Qala", Motzki concludes that those words indicate the authenticity of the original source, because the hadith narrators did not change the sentences of transmission (Motzki, 2010). Nevertheless, according to the author of this paper, this argument still can be rebutted by Juynboll's colleagues with the theory of "back projection" or the existence of a matanic changing by the canonical authors, even Reinhart concluded that there is no contemporary scholar has been able to reject the arguments of Juynboll (Reinhart, 2010).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%