Analisis Tarif Penggunaan Bike-Sharing Berdasarkan Ability-to-Pay dan Willingness-to-Pay di Kampus Institut Teknologi Kalimantan

Hadid, Muhammad

doi:10.12962/j2579-891x.v20i2.12012

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 7 publications

(10 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Selain itu, transportasi laut memiliki keunggulan dalam keluwesan penggunaannya (Dahlia, 2022). Angkutan laut mampu melewati medan yang tidak dapat ditempuh oleh kendaraan roda dua atau udara (Muhammad, 2022), karena kondisi alat dan lokasinya. Perjalanan menuju lokasi seperti Sarita, Sai, Sowa, dan Bajo memiliki dua moda transportasi yang dapat digunakan, yaitu darat dan laut.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Biaya Oprasional Kendaraan Perahu Tradisional Terhadap Faktor Ability to Pay Di Pelabuhan Bima

Syahrir,

Emi Elmiyati,

Pujaka Maulana

2024

JCEBT

View full text Add to dashboard Cite

Daerah Bima merupakah salah satu wilayah di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh laut, transportasi perahu menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk mobilitas masyarakat, Di Bima Angkutan Penyebrangan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian masyarakat, karena lancar atau tidaknya proses pengangkutan khususnya pengangkutan Penyebrangan mempengaruhi tingkat aktivitas maupun perkembangan ekonomi masyarakat. . Menggunakan transportasi darat memerlukan waktu yang lama, sekitar 1 sampai 2 jam, Sedangkan menggunakan transportasi laut hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 15 sampai 30 menit. Penentuan besaran tarif perahu tradisional membutuhkan penanganan dan kebijakan yang arif. Karena harus dapat menjembatani kepentingan penumpang selaku konsumen dan pengusaha angkutan umum. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui tarif angkutan penyeberangan yang berlaku saat ini terhadap kemampuan penumpang dan Kesesuaian tarif terhadap Biaya Operasional. Penelitian ini menggunakan analisis Ability to Pay untuk mengetahui tingkat kemampuan membayar pengguna jasa agar sejalan dengan tingkat pendapatan dan pembiayaan operasional armada. Perhitungan Ability to Pay mendominasi sebesar 51% pengguna setuju membayar Rp. 16.000 per satu kali perjalanan. Kemudian hasil analisa antara pendapatan dan pengeluaran per moda angkutan dalam setahun, jika pendapatan diasumsikan berdasarkat tingkat keterisian penumpang sebesar 100% keuntungan diperoleh sebesar Rp. 685.581.000, untuk 75% sebesar Rp. 483.981.000, dan 50% Sebesar Rp. 181.582.000.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Biaya Oprasional Kendaraan Perahu Tradisional Terhadap Faktor Ability to Pay Di Pelabuhan Bima

Syahrir,

Emi Elmiyati,

Pujaka Maulana

2024

JCEBT

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…The production cost of the transportation service determines the tariff basis at a 60% load factor [5]. It is based on ship operation costs and activities in the services provided according to the ship's operating pattern [6]. A frequency-basis analysis is required to ensure the feasibility of operating the three ships (KMP Bontoharu, KMP Kormomolin, and KMP Balibo) based on the current IDR 33,900 per SUP tariff.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Analysis of Ship Operation Pattern Base on Bira - Pamatata Crossing

Wahidah,

Asri,

Paroka

2023

zonalaut

View full text Add to dashboard Cite

The Bira-Pamatata crossing transportation service is carried out by three ships, namely KMP Bontoharu, KMP Kormomolin, and KMP Balibo. These three ships have different technical specifications, so the cost of production for the three ships is also other at the 60% load factor level as the basis for determining the tariff. However, the tariffs set for the three ships remain the same. Therefore, it is necessary to decide on the basis of the ship's operating pattern that meets the operational feasibility criteria based on the value of the applicable tariff. The results of the frequency base based on the load factor between the three ships are for KMP Balibo as many as 770 trips/year, KMP Kormomolin as many as 464 trips/year, and KMP Bontoharu as many as 439 trips/year. The method used to determine the basic operating pattern equation approach is the trendline method based on the relationship between frequency and load factor that meets the feasibility of operations. The validation results show that the basic operating pattern equation for the three ships is feasible based on the correlation test results and the mean average percentage error so that the equation can be used as the basis for setting the operating pattern of the Bira -Pamatata crossing.

show abstract

Analisis Tarif Penggunaan Bike-Sharing Berdasarkan Ability-to-Pay dan Willingness-to-Pay di Kampus Institut Teknologi Kalimantan

Abstract: Diajukan14 Januari 2022 Diperbaiki

Cited by 2 publications

References 7 publications

Analisis Biaya Oprasional Kendaraan Perahu Tradisional Terhadap Faktor Ability to Pay Di Pelabuhan Bima

Analisis Biaya Oprasional Kendaraan Perahu Tradisional Terhadap Faktor Ability to Pay Di Pelabuhan Bima

Analysis of Ship Operation Pattern Base on Bira - Pamatata Crossing

Contact Info

Product

Resources

About