Analisis Struktur dan Nilai Teks Mitos Sang Naga Rarik di Pura Luhur Mekori

Abstract

This study aims to examine the Mythical Texts of the Dragons Rarik in Luhur Mekori Temple, Belimbing Village, Pupuan District, Tabanan Regency Structure and Value Analysis. The purpose of this study is to describe the narrative structure that builds this mythical text and find out what values ??are contained in it. This study using two theories namely, structural theory and value theory. The methods and techniques used in this study consist of three stages, namely Methods and Techniques of providing data using observation and interview methods that assisted by recording techniques and translation techniques. Methods and data analysis techniques using qualitative methods with descriptive analytic techniques. Methods and Techniques of presenting the results of data analysis using informal methods supported by inductive and deductive techniques. The results that can be obtained in this study are the narrative structure that builds the mythical texts of the Naga Rarik in Pura Luhur Mekori, specifically incidents, plots, character and characterization, setting themes, and mandates. Besides, this study also knows the values ??contained in this mythical text, namely religious values ??(magical values ??and belief values), and ethical values.

Bahasa Bali Dalam Tradisi Tamblang Waluh Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem: Kajian Fungsi dan Nilai

“…Adapun aspek dalam etnografi SPEAKING terdiri dari setting, participants, end, act of sequence, keys, intrumentalities, norms, dan genre (Zakiah, 2008). Sementara itu fungsi bahasa Bali dalam tradisi Tamblang Waluh akan dikaji dengan teori etnolinguistik semantik kultural, yaitu sebuah teori untuk mengkaji fungsi bahasa melalui pengamatan terhadap penganut kebudayaan terhadap makna yang terkandung didalamnya (Sugianto, 2017), dan nilai-nilai dalam tradisi Tamblang Waluh akan dikaji menggunakan teori nilai dari Yudibrata, yang mencakup nilai agama, nilai logika, nilai etika, dan nilai estetika (Sari, Putra, & R., 2020). Oleh karena itu, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dalam bidang akademik dan juga pelestarian kebudayaan Bali, khusunya tradisi-tradisi yang ada di Kabupaten Karangasem, melalui kajian bahasa bali dalam tradisi Tamblang Waluh.…”

“…Adapun berdasarkan observasi dan analisis data peneliti terhadap tradisi Tamblang Waluh, peneliti menemukan nilai-nilai adiluhung didalamnya, meliputi nilai agama, nilai logika, nilai etika, dan nilai estetika (Sari, Putra, & R., 2020). Penjabaran mengenai nilai-nilai yang terdapat di dalam tradisi Tamblang Waluh dapat dijelaskan sebagai berikut.…”

Nilai Pendidikan dalam Kakawin Siwaratri Kalpa

“…Oleh karena itu, pemberian atau pengajaran nilai-nilai kehidupan sejak dahulu tidak hanya dilakukan melalui interaksi secara langsung tetapi juga diselipkan dalam sastra-sastra tertulis sehingga dapat dibaca dan dinikmati kembali dari generasi ke generasi. (Sari, Putra, & R., 2020). Salah satu kakawin yang sering dilantunkan dan ditemui dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali adalah Kakawin Siwaratri Kalpa.…”

“…Nilai estetika meliputi nilai keindahan, keseimbangan, keanggunan, dan keasrian. (Sari, Putra, & R., 2020). Teori nilai yang dikemukakan oleh Yudibrata menjadi salah satu teori nilai yang masih relevan digunakan hingga saat ini karena berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat dimanapun berada.…”

“…Kepercayaan merupakan sebuah anggapan atau keyakinan yang dipercayai kebenaranya, dan spiritual merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kejiwaan dengan kata lain bersifat rohani. (Penyusun, 2016). Jadi, berdasarkan pengertian tersebut dapat diperoleh simpulan bahwa aspek nilai agama lebih ditekankan kepada perasaan atau psikis dari masing-masing individu, baik dari sifat religius, magis, kepercayaan, maupun spiritual dalam penghayatannya tergantung dari pemahaman serta asumsi dari masing-masing individu, sehingga tidak ada yang bisa dibenarkan maupun disalahkan jika menyangkut nilai-nilai agama.…”