2018
DOI: 10.58258/jisip.v2i2.643
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Sistem Pemasaran Sapi Potong

Abstract: In the context of national development, West Nusa Tenggara Province has been prioritized as one of the areas / regions of beef cattle and once as a beef cattle purification area that is expected to be a provider / stock of national beef cattle in a sustainable manner while maintaining its sustainability, especially Bali cattle (Livestock Service NTB Province, 2011). Cows are the most efficient commodity in converting animal feed into animal protein. Cattle breeders in Nusa Tenggara Province are generally famil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Saluran I model B peternak menjual langsung kepada jagal, sedangkan saluran II model B menjual melalui pedagang pengepul dan jagal sehingga terdapat perbedaan jumlah lembaga pemasaran yang mengakibatkan selisih nilai PI pada kedua saluran. Hal ini sejalan dengan pendapat Ashari (2018), bahwa nilai Profitability indeks menunjukkan nilai keuntungan yang diperoleh dibandingkan biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran yang berarti bahwa semakin pendek saluran pemasaran akan semakin tinggi nilai Profitability indeks yang diperoleh karena biaya saluran pemasaran yang semakin kecil. Hasil perhitungan Profitability indeks menunjukkan bahwa saluran I model A lebih direkomendasikan pada saluran pemasaran ternak sapi potong hidup, sementara saluran I model B lebih direkomendasikan pada saluran pemasaran daging sapi potong.…”
Section: Profitability Indeksunclassified
“…Saluran I model B peternak menjual langsung kepada jagal, sedangkan saluran II model B menjual melalui pedagang pengepul dan jagal sehingga terdapat perbedaan jumlah lembaga pemasaran yang mengakibatkan selisih nilai PI pada kedua saluran. Hal ini sejalan dengan pendapat Ashari (2018), bahwa nilai Profitability indeks menunjukkan nilai keuntungan yang diperoleh dibandingkan biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran yang berarti bahwa semakin pendek saluran pemasaran akan semakin tinggi nilai Profitability indeks yang diperoleh karena biaya saluran pemasaran yang semakin kecil. Hasil perhitungan Profitability indeks menunjukkan bahwa saluran I model A lebih direkomendasikan pada saluran pemasaran ternak sapi potong hidup, sementara saluran I model B lebih direkomendasikan pada saluran pemasaran daging sapi potong.…”
Section: Profitability Indeksunclassified