2016
DOI: 10.17969/rtp.v9i1.4381
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Sebaran Kadar Air Jagung Selama Proses Pengeringan dalam In-Store Dryer (ISD)

Abstract: Abstrak. In-Store Dryer (ISD) umumnya digunakan pada proses pengeringan biji-bijian tahap kedua. Sistem pengeringan dan penyimpanan pada ISD memanfaatkan suhu udara lingkungan. Suhu, Aliran udara dan RH merupakan parameter kunci selama proses pengeringan menggunakan ISD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Sebaran kadar air di dalam ISD selama proses pengeringan. Proses pengeringan tumpukan digunakan untuk menganalisis sebaran kadar air. Kapasitas ISD yang digunakan dalam penelitian ini adalah… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Pada luas permukaan bongkahan kapur 8.65 cm 2 /kg, perhitungan untuk penentuan periode satu dimulai dari awal pengeringan sampai jam ke-5, selanjutnya periode dua, tiga, dan empat ditetapkan masingmasing jam ke-(5-18), (18-38), dan (40-50). Untuk luas permukaan bongkahan 10.40 cm 2 /kg, periode satu, dua, tiga, dan empat masing-masing adalah jam ke-(0-6), (6)(7)(8)(9)(10)(11)(12)(13)(14)(15)(16)(17)(18)(19)(20), (20-32), dan 34-45). Sedangkan untuk luas permukaan bongkahan kapur 13.09 cm 2 /kg, periode satu, dua, tiga, dan empat masing-masing adalah jam ke-(0-7), (7-18), (18-28), dan 32-40).…”
Section: B) Laju Pengeringanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada luas permukaan bongkahan kapur 8.65 cm 2 /kg, perhitungan untuk penentuan periode satu dimulai dari awal pengeringan sampai jam ke-5, selanjutnya periode dua, tiga, dan empat ditetapkan masingmasing jam ke-(5-18), (18-38), dan (40-50). Untuk luas permukaan bongkahan 10.40 cm 2 /kg, periode satu, dua, tiga, dan empat masing-masing adalah jam ke-(0-6), (6)(7)(8)(9)(10)(11)(12)(13)(14)(15)(16)(17)(18)(19)(20), (20-32), dan 34-45). Sedangkan untuk luas permukaan bongkahan kapur 13.09 cm 2 /kg, periode satu, dua, tiga, dan empat masing-masing adalah jam ke-(0-7), (7-18), (18-28), dan 32-40).…”
Section: B) Laju Pengeringanunclassified
“…Laju pengeringan menurun terjadi setelah periode pengeringan konstan selesai. Pada periode ini kecepatan aliran air bebas dari dalam bahan ke permukaan lebih kecil dari kecepatan pengambilan uap air maksimum [9].…”
unclassified
“…Namun demikian dengan adanya penambahan sistem kontrol suhu dan RH, proses pengeringan yang dilakukan menjadi lebih efektif, dimana semakin tinggi suhu dan RH semakin rendah, maka waktu yang dibutuhkan untuk penguapan air dalam gabah juga semakin singkat. Kondisi tersebut sesuai dengan pernyataan Nurba et al, (2016), bahwa semakin kering udara pengeringan (RH semakin rendah) maka uap air yang diserap oleh udara akan semakin banyak sehingga laju pengeringan menjadi lebih cepat.…”
Section: Kelembaban Relatif (Rh) Pengeringanunclassified
“…Pengeringan gabah menggunakan alat pengering lebih efisien dibandingkan dengan pengeringan alami karena suhu pengeringannya lebih stabil sehingga meningkatkan laju pengeringan. In-Store Dryer (ISD) merupakan penggabungan sistem pengeringan dan penyimpanan yang menggunakan udara lingkungan yang dihembuskan ke tumpukan gabah padi yang akan dikeringkan (Nurba, 2016). Aplikasi Heat Exchanger yang digunakan untuk menginput udara panas ke dalam ruang ISD adalah dapat menaikkan suhu pengeringan dan menurunkan RH udara pengering, sehingga mengoptimalkan proses pengeringan gabah (Nurba, 2017).…”
unclassified