Pengaruh Luas Permukaan Bongkahan Kapur Api Terhadap Laju Pengeringan Fillet Ikan Patin

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bongkahan batu kapur yang digunakan pada pengeringan absorpsi terhadap laju pengeringan fillet ikan patin. Tiga macam ukuran bongkahan kapur api, yaitu 100 g per bongkah atau dengan luas permukaan 8.65 cm2/kg (U1), 50 g per bongkah atau dengan luas permukaan 10.40 cm2/kg (U2), dan 25 g per bongkah atau memiliki luas permukaan 13.09 cm2/kg (U3), ditempatkan pada bagian bawah lemari pengering dan dipisahkan dengan kawat kasa dari fillet ikan patin yang ditempatkan di rak bagian atas,.perbandingan kapur: ikan (5:1). Untuk mencapai kadar air fillet ikan patin 12% basis basah, dibutuhkan waktu masing-masing selama 46, 38, dan 30 jam untuk luas permukaan bongkahan kapur 8.65, 10.40, dan 13.09 cm2/kg. Pengeringan fillet ikan patin terbagi dalam 4 periode, yaitu periode transisi (kondisioning), periode cepat (pengeringan air bebas), periode lambat (pengeringan air terikat tersier) dan periode sangat lambat (pengeringan air terikat sekunder). Pada batu kapur ukuran besar, proses kondisioning dan periode pengeringan air bebas cenderung lebih cepat tetapi setelah memasuki periode pengeringan air terikat, laju pengeringannya akan sangat lambat dibandingkan dengan penggunaan ukuran bongkahan yang lebih kecil.

The Effect Wilting Tangerine Peel on Characteristics of Powder Used In Food Self-Heater

“…The high water content included in tangerine peel powder is the cause of this phenomenon. The chemical reaction between Calcium Oxide (CaO) and water vapor present in the dehydrated substance will result in a reduction of the material's water content [18]. In the event of a high water content in the tangerine peel powder, the particles inside the food self-heater substance will initiate a reaction with the tangerine peel powder.…”