2020
DOI: 10.17146/jpen.2020.22.1.5976
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Risiko Proyek PLTN Kalbar Dengan Pendekatan Model AHP dan PMBOK

Abstract: Indonesia berencana membangun PLTN di Kalimantan Barat. Sebagai mega proyek, pembangunan PLTN memiliki kompleksitas yang tinggi dan risiko yang besar. Sebelum PLTN dikonstruksi, tahapan penting yang harus dijalankan adalah melakukan analisis risiko proyek PLTN. Secara umum analisis risiko proyek terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan analisis risiko kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kombinasi model AHP dan model PMBOK. Model AHP digunakan untuk menentu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 9 publications
(12 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Di Indonesia, proses ini salah satunya digunakan untuk mempersiapkan pembangunan PLTN demi mencapai NZE (Inuma & Tsukahara, 2015). (Sriyana & Nurlaila, 2003).…”
Section: Alih Teknologi Dan Kesiapan Indonesiaunclassified
“…Di Indonesia, proses ini salah satunya digunakan untuk mempersiapkan pembangunan PLTN demi mencapai NZE (Inuma & Tsukahara, 2015). (Sriyana & Nurlaila, 2003).…”
Section: Alih Teknologi Dan Kesiapan Indonesiaunclassified
“…Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengusulkan daerah Pantai Gosong sebagai calon tapak sehingga direncanakan suatu program Prioritas Riset Nasional (PRN). Beberapa penelitian lanjutan terkait tapak telah dilakukan di lokasi minatan seperti untuk analisis risiko [5], persepsi masyarakat dan potensi penerimaan publik [6], potensi bahaya gunung api [7], serta perubahan tata guna lahan [8], [9]. Lokasi penelitian ditunjukkan oleh Gambar 1.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…After conducting an interview with the person in charge of system management, currently STMIK Amik Riau has never conducted a security evaluation of its academic system using COBIT 2019, so it is necessary to evaluate and analyse it in order to find out the shortcomings or weaknesses in the system and can provide recommendations from the results of determining the level of maturity of the system to increase the level currently owned to the expected level. There are several kinds of frameworks that can be used such as COBIT (Astuti et al, 2017), ITIL (Anam et al, 2020), PMBOK (Bastori et al, 2020), ISO (Daryanto et al, 2022) and others.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%