Analisis Praktik Refleksi Guru Dalam Konteks Program Pendidikan Inklusif : Studi Kasus Empat Guru Kelas Inklusif Di Sekolah Dasar

Abstract

Praktik refleksi telah menjadi salah satu prinsip utama dalam menjalankan pendidikan inklusif yang sukses. Dengan praktik refleksi, guru dapat memeriksa sikap mereka dan membedakan praktik penilaian, pengajaran, dan pengelolaan kelas mereka, untuk mengakomodasi kebutuhan setiap siswa dan memberikan semua siswa akses dan kemajuan dalam kurikulum pendidikan umum. Penelitian ini mengidentifikasi praktik refleksi yang dilakukan oleh guru dalam rangka memenuhi peranannya dalam pendidikan inklusif dan mengetahui faktor penghalang bagi guru dalam melaksanakan praktik refleksi. Penelitian ini melibatkan empat guru kelas inklusif di sebuah sekolah dasar di Jakarta. Metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan untuk menggambarkan praktik refleksi pada setiap guru dalam konteks pendidikan inklusif. Prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan jurnal refleksi. Penelitian ini menunjukkan bahwa setiap responden telah mulai melakukan praktik refleksi dalam pembelajarannya dengan mencerminkan sikap guru reflektif yaitu berpikiran terbuka, sepenuh hati, dan bertanggungjawab. Hasilnya, guru mampu mengidentifikasi, mengakomodasi, and memotivasi siswa dengan kebutuhan khusus.Kata kunci: praktik refleksi, pendidikan inklusif, peran guru

Imlementasi Pembelajaran Blended Anak Tunalaras Di Sd Muhammadiyah 4 Kota Tangerang

“…Oleh karena itu, penting untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai untuk anak tunalaras yang dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya refleksi dalam praktik pendidikan inklusi (Watulingas & Cendana, 2020).…”

“…Secara mendasar, metode pembelajaran inklusi dapat mengadopsi metode yang digunakan dalam pembelajaran umum, seperti ceramah, diskusi, simulasi, dan pemberian tugas (Watulingas & Cendana, 2020). Pemilihan metode dan fasilitas yang tepat dapat membantu mengurangi tingkat kesulitan peserta didik dalam memproses informasi.…”

“…Namun, jika sekolah menggunakan kurikulum yang dimodifikasi, sistem evaluasi harus disesuaikan dengan kebutuhan Peserta didik berkebutuhan khusus, terutama Peserta didik tunalaras. Perubahan dalam sistem evaluasi ini dapat mencakup perubahan dalam soal ujian, periode evaluasi, serta metode penilaian yang digunakan (Watulingas & Cendana, 2020).…”

Analisis Kebutuhan Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) Berbasis Multimedia

“…Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sebagian besar telah menyusun RPP. Dalam pembelajaran dikelas uraian aktivitas yang dilakukan oleh guru terbagi atas 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir (Fadhilaturrahmi, 2017). Kegiatan awal memuat upaya yang dilakukan oleh guru untuk mendorong dan mengarahkan perhatian peserta didik mengikuti pembelajaran.…”