Analisis PPK, Literasi, 4c daan HOTS pada Silabus dan RPP Mata Pelajaran Fikih

Fatimah, Fatimah; Tajuddin, Muhtar; Ilyas, Muhammad; Majid, Abdul

doi:10.21043/quality.v8i1.7413

Cited by 8 publications

(9 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Moreover, for the assessment, all examined lesson plans include assessment of communication skills and some of them also incorporate the assessment of critical thinking skills and creativity skills while the previous study stated that the examined lesson plans only contained critical thinking skills (Dwimayanti, K, Dantes, N, and Suarni, 2020). In addition, this is a good start point to be continued compared with other previous research that finds the 4Cs elements contained in the lesson plan are only limited to communication and collaboration, while critical thinking and creativity have not been included (Fatimah et al, 2020).…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 97%

“…The results show that the 4Cs elements contained in the lesson plans are only limited to communication and collaboration, while critical thinking, creativity, and problem-solving have not been included. This result indicated that the integration of 4Cs in the lesson plans still needed to be improved (Fatimah, Tajuddin, Ilyas, & Majid, 2020).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Four C’s Skills Integration in the Lesson Plans of Grade 7 English Teacher

Tamela

Dwi

2021

J. Engl. Lang. Teach. Fak. Pendidik. Bhs. Seni Program Studi Pe

View full text Add to dashboard Cite

Four C skills’ integration in English curriculum has been investigated in recent years. Unfortunately, those studies focused on the integration of 4Cs in lesson plans carried out in elementary schools. Thus, this research aimed to analyze how the 4C skills were implemented in English lesson plans of 7th grade. The data were collected through content analysis on ten lesson plans of public and private junior high schools in Jakarta and Bekasi. It was found that all analyzed lesson plans have incorporated the 4Cs skills; communication, collaboration, critical thinking, and creativity. However, there were indicators of each skill that more dominantly appeared in a certain topic or were seen not to be incorporated in any examined lesson plans. In addition, teachers mostly incorporated the 4Cs skills in the learning activity and assessment. Although all the analyzed lesson plans have integrated 4Cs, the fulfilment of the indicators of each skill still needed to be improved. These findings are expected to be a recommendation for educators especially English teachers in designing lesson plans which integrated the 4C skills as the keys to a lifetime of learning and creative work as the current world of work is required leads to the need for integration of 4Cs in the classroom.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 97%

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Four C’s Skills Integration in the Lesson Plans of Grade 7 English Teacher

Tamela

Dwi

2021

J. Engl. Lang. Teach. Fak. Pendidik. Bhs. Seni Program Studi Pe

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Dokumen perencanaan secara luring dan daring disusun oelh guru secara bertahap dan paralel baik dari kelas VA, VB dan VC yang mana diampu oleh Bapak M. Makhin, Ibu, Emy dan Ibu Rosy dan sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru menyusun RPP satu lembar secara bersama, dengan tetap berpedoman pada buku pedoman dari kemendikbud, yang mana RPP harus mengintegrasikan pendidikan karakter, Literasi, HOTS, dan Muatan 4C. 10 begitupun juga sebagaimana arahan dari Ibu kepala sekolah yakni, Sri Indarti yang sering disampaikan dalam rapat dinas baik yang dilakukan secara luring di sekolah, ataupun dilakukan secara daring lewat aplikasi Zoom Meeting.…”

Section: Implementasi Hybrid Learning Pada Pembelajaran DI Kelas V Sd...unclassified

Hybrid Learning Model Pembelajaran pada Masa Pandemi di SD Negeri Bungurasih Waru Sidoarjo

Makhin

2021

Jurnal Mudir

View full text Add to dashboard Cite

Efek Covid-19 yang memiliki dampak luar biasa bagi seluruh sektor kehidupan, sehingga semua kebijakan pemerintah diarahkan pada pembatasan kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh kementerian tak terkecuali pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni pembatasan kegiatan tatap muka di lembaga pendidikan dengan melakukan proses belajar dari rumah (BDR). Pembelajaran daring yang telah dilaksanakan dengan waktu yang relatif lama ini mulai dikhawatirkan berpengaruh negatif bagi psikososial peserta didik, sehingga perlu alternatif solusi untuk meminimalisir pengaruh negatif tersebut. Inovasi yang dilakukan guru yakni menerapkan Hybrid Learning demi memaksimalkan pembelajaran yang dilakukan selama pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan Hybrid Learning yang diimplementasikan di SD Negeri Bungurasih Waru Sidoarjo dan problematika yang dialami serta solusinya. Hasil penelitian ini, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan guru dalam implementasi Hybrid Learning antara lain: pertama, tahap perencanaan. Pada tahap ini dilakukan beberapa hal yakni: sosialisasi pembelajaran jarak jauh kepada wali murid, pembentukan paguyuban setiap paralel kelas, pembagian kelompok kecil siswa, pembuatan perangkat pembelajaran; kedua, tahap implementasi. Pada tahapan ini Hybrid Learning dilakukan dengan kombinasi pembelajaran dalam jaringan (daring) dan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan secara berkelompok di rumah peserta didik; ketiga, tahapan evaluasi atau penilaian dilakukan dengan pemberian soal tes dan non tes. Problem pada pembelajaran Hybrid antara lain: kemampuan literasi teknologi yang belum maksimal; terbatasnya waktu, kurang adanya kesadaran dari peserta didik dan sebagian wali murid untuk memaksimalkan pendampingan belajarnya. Solusi yang diberikan yakni dengan memberikan pendampingan yang lebih maksimal terkait literasi digital sehingga pembelajaran yang dilaksanakan kedepannya lebih maksimal.

show abstract

“…Penguatan Pendidikan Karakter menjadi salah satu upaya dalam kurikulum 2013 untuk memperbaiki karakter siswanya sebagai akibat dari degradasi moral sehingga menekankan kepada pembawaan dan lingkungan siswa sebagai faktor penyebab degradasi moral. Pelaksanaan PPK dilakukan dengan memasukkan banyak sekali nilai-nilai kehidupan melalui contoh-contoh sikap yang baik, pemecahan masalah berdasarkan pikiran kritis, dan praktik secara langsung (Fatimah et al, 2020). Penguatan Pendidikan Karakter yang di bawah kendali satuan pendidikan bertujuan untuk memperkuat karakter siswanya melalui proses harmonisasi PPK mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik) yang melibatkan satuan pendidikan terkait, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).…”

Section: Teori Yang Relevanunclassified

Internalisasi Nilai Budaya Madrasah sebagai Sarana Penguatan Pendidikan Karakter di MTsN 2 Banyuwangi

Agustiana

Asshidiqi

2021

AHJE

View full text Add to dashboard Cite

Education is an instrument to shape and improve human character for the better. One form of strengthening character education is through madrasa culture. This study aims to determine the application of madrasa culture at MTsN 2 Banyuwangi as a means of strengthening student character education. It was initiated by the problem of moral degradation that is happening at this time, so that madrasa culture is seen as an effort to prevent moral degradation. This study uses a qualitative research approach with case study research methods. With research subjects the head of administration, teachers, and students of MTsN 2 Banyuwangi. Data was collected by using interview, observation, and documentation techniques. The data that has been collected is then analyzed using induction techniques, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions to produce in-depth and comprehensive research findings. From this research, it can be seen that madrasa culture has been implemented and has become an inseparable part of MTsN 2 Banyuwangi which contributes to strengthening character education.Pendidikan merupakan instrumen untuk membentuk dan memperbaiki karakter manusia menjadi lebih baik. Salah satu bentuk dari penguatan pendidikan karakter adalah melalui budaya madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan budaya madrasah di MTsN 2 Banyuwangi sebagai sarana penguatan pendidikan karakter siswa. Hal itu diawali oleh permasalahan degradasi moral yang terjadi pada saat ini, sehingga budaya madrasah dipandang sebagai sebuah upaya untuk mencegah terjadinya degradasi moral. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Dengan subjek penelitian kepala tata usaha, guru, dan siswa MTsN 2 Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian analisis dengan teknik induksi yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan temuan penelitian mendalam dan menyeluruh. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa budaya madrasah telah diterapkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan di MTsN 2 Banyuwangi yang turut berkontribusi dalam penguatan pendidikan karakter.

show abstract

Analisis PPK, Literasi, 4c daan HOTS pada Silabus dan RPP Mata Pelajaran Fikih

Cited by 8 publications

References 0 publications

Four C’s Skills Integration in the Lesson Plans of Grade 7 English Teacher

Four C’s Skills Integration in the Lesson Plans of Grade 7 English Teacher

Hybrid Learning Model Pembelajaran pada Masa Pandemi di SD Negeri Bungurasih Waru Sidoarjo

Internalisasi Nilai Budaya Madrasah sebagai Sarana Penguatan Pendidikan Karakter di MTsN 2 Banyuwangi

Contact Info

Product

Resources

About