2019
DOI: 10.24905/jip.v4i1.1212
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Politik Milenial : Persepsi Siswa SMA Terhadap Dinamika Politik Pada PEMILU 2019 di Indonesia

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 13 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Pemilih pemula umumnya mengeyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), dalam proses pembelajaran disekolah metode kontekstual dapat digunakan sebagai alat pendidikan kewarganegaraan untuk meningkatkan pemahaman politik pemilih pemula [3]. Melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah peningkatan partisipasi pemilih pemuda dalam pemilihan umum memiliki dampak yang signifikan [4] Pemilih pemula memiliki peran strategis dalam menentukan arah politik dan kebijakan di Indonesia, kemampuan pemilih pemula untuk membuat keputusan dalam hal ini (Pemilu) penting dan harus diapresiasi serta serta harus memiliki kesiapan yang maksimal [5] [6], namun ada beberapa manfaat dan tantangan bagi pemilih pemula terhadap pesta dekmokrasi mendatang [7] diantaranya adanya Filter Bubble dan Echo Chamber, serta penyebaran berita palsu atau disinformasi [8]. Partai politik dan kandidat sering berupaya mendapatkan dukungan dari pemilih pemula karena jumlah mereka yang signifikan dan potensi untuk membentuk opini publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemilih pemula umumnya mengeyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), dalam proses pembelajaran disekolah metode kontekstual dapat digunakan sebagai alat pendidikan kewarganegaraan untuk meningkatkan pemahaman politik pemilih pemula [3]. Melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah peningkatan partisipasi pemilih pemuda dalam pemilihan umum memiliki dampak yang signifikan [4] Pemilih pemula memiliki peran strategis dalam menentukan arah politik dan kebijakan di Indonesia, kemampuan pemilih pemula untuk membuat keputusan dalam hal ini (Pemilu) penting dan harus diapresiasi serta serta harus memiliki kesiapan yang maksimal [5] [6], namun ada beberapa manfaat dan tantangan bagi pemilih pemula terhadap pesta dekmokrasi mendatang [7] diantaranya adanya Filter Bubble dan Echo Chamber, serta penyebaran berita palsu atau disinformasi [8]. Partai politik dan kandidat sering berupaya mendapatkan dukungan dari pemilih pemula karena jumlah mereka yang signifikan dan potensi untuk membentuk opini publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Persepsi yang terbentuk bukan terpaku pada isu politik yang dibahas tetapi lebih pada sosialisasi yang sudah diterima individu sebelumnya. Oleh karena itu media sosial sebagai sumber informasi utama sekarang ini hanyalah sebagai penegas pada persepsi yang sudah terbentuk atau sebagai pembahasan kontradiksi pada persepsi yang sudah terbentuk (Rohim & Wardana, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…3273-3278 menilai calon-calon anggota legislatif maupun calon presiden, sehingga mereka dapat memilih yang terbaik. Hal ini dikemukakkan pula oleh Rohim & Wardana (2019), pemilih pemula ini dapat cepat menerima informasi dari internet yang sangat dikuasai oleh generasi ini. Berbagai macam isu politik muncul di berbagai media sosial yang dapat diakses oleh siapapun terlebih pemilih pemula yang sengaja mencari tahu bagaimana keadaan politik di Indonesia.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified