Analisis Perbandingan Waktu Perjalanan dan Biaya antara Kendaraan Pribadi dan Transjakarta menggunakan Metode PCI (Studi Kasus : TJ Koridor IX Pinang Ranti-Pluit)
Abstract:Selection of the use of transportation modes to travel from origin to destination is influenced by various factors. Factors that must be considered include travel time, vehicle operating costs (VOK), and the value of travel time. The purpose of this study is to determine which model will be chosen by the user to travel and discusses the comparative analysis of travel time and cost of public transportation modes, namely Transjakarta and private cars. This research was conducted in DKI Jakarta, precisely in the … Show more
“…Gambar 1: Ilustrasi Strategi LAR (atas) dan ARL (bawah) Sumber: Park & Kim (2010) Adapun kelayakan finansial dalam konteks ini dilihat dari aspek biaya, yaitu Biaya Operasional Kendaraan (BOK). BOK merupakan biaya yang secara ekonomi dikeluarkan akibat adanya operasionalisasi dari suatu kendaraan pada kondisi normal yang mana terdiri atas dua komponen biaya, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung (Elkhasnet & Al Rasyid, 2020; Utami & Natio, 2021). Adapun secara perhitungan, nilai BOK dapat dihitung dengan menggunakan metode perhitungan Pacific Consultant International (PCI) yang mana dalam perhitungan tersebut BOK diukur berdasarkan kecepatan rata -rata dari suatu kendaraan (Tantry & Cahyono, 2022).…”
Bus sekolah maupun transportasi umum lainnya termasuk ke dalam barang publik yang harus dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat dengan nyaman. Meskipun demikian, dalam penyediaan barang publik tentu harus juga memperhatikan aspek kelayakan finansial agar beban biaya bagi penyelenggara proyek dapat diminimalisir dengan adanya analisis kelayakan finansial yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari adanya perubahan rute terhadap kelayakan finansial. Objek dalam penelitian ini adalah program Bus Sekolah Kota Bandung yang sudah berjalan sejak tahun 2015 akan tetapi dari penelitian sebelumnya ditemukan fakta bahwa pemanfaatannya masih belum optimal. Sehingga perlu adanya upaya optimalisasi rute dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensinya serta perlu diukur sejauh mana proyek tersebut layak secara finansial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas analisis pemodelan rute menggunakan aplikasi berbasis SIG, analisis biaya operasional kelayakan, dan analisis net present value untuk menghitung kelayakan finansialnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan rute memiliki dampak yang besar terhadap perubahan biaya yang dihasilkan oleh satu unit armada bus sekolah. Perubahan biaya tersebut berupa peningkatan biaya dari rute eksisting sehingga jika dilihat secara finansial, maka rute hasil pemodelan tidak layak karena memberikan beban biaya yang lebih besar dibandingkan rute eksisting.
“…Gambar 1: Ilustrasi Strategi LAR (atas) dan ARL (bawah) Sumber: Park & Kim (2010) Adapun kelayakan finansial dalam konteks ini dilihat dari aspek biaya, yaitu Biaya Operasional Kendaraan (BOK). BOK merupakan biaya yang secara ekonomi dikeluarkan akibat adanya operasionalisasi dari suatu kendaraan pada kondisi normal yang mana terdiri atas dua komponen biaya, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung (Elkhasnet & Al Rasyid, 2020; Utami & Natio, 2021). Adapun secara perhitungan, nilai BOK dapat dihitung dengan menggunakan metode perhitungan Pacific Consultant International (PCI) yang mana dalam perhitungan tersebut BOK diukur berdasarkan kecepatan rata -rata dari suatu kendaraan (Tantry & Cahyono, 2022).…”
Bus sekolah maupun transportasi umum lainnya termasuk ke dalam barang publik yang harus dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat dengan nyaman. Meskipun demikian, dalam penyediaan barang publik tentu harus juga memperhatikan aspek kelayakan finansial agar beban biaya bagi penyelenggara proyek dapat diminimalisir dengan adanya analisis kelayakan finansial yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari adanya perubahan rute terhadap kelayakan finansial. Objek dalam penelitian ini adalah program Bus Sekolah Kota Bandung yang sudah berjalan sejak tahun 2015 akan tetapi dari penelitian sebelumnya ditemukan fakta bahwa pemanfaatannya masih belum optimal. Sehingga perlu adanya upaya optimalisasi rute dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensinya serta perlu diukur sejauh mana proyek tersebut layak secara finansial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas analisis pemodelan rute menggunakan aplikasi berbasis SIG, analisis biaya operasional kelayakan, dan analisis net present value untuk menghitung kelayakan finansialnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan rute memiliki dampak yang besar terhadap perubahan biaya yang dihasilkan oleh satu unit armada bus sekolah. Perubahan biaya tersebut berupa peningkatan biaya dari rute eksisting sehingga jika dilihat secara finansial, maka rute hasil pemodelan tidak layak karena memberikan beban biaya yang lebih besar dibandingkan rute eksisting.
“…Transjakarta Corridor 1 (TJ K1) is the corridor with the highest number of passengers among all Transjakarta corridors [4], where the total passengers reached 2,686,458 people by December 2019. Increasing of passengers affected decreasing performance of TJ K1, especially in load factor parameter 284.615% with total passengers of 111 people in one trip.…”
Transjakarta Corridor 1 (TJ K1) is the corridor with the highest number of passengers among all Transjakarta corridors, where the total passengers reached 2,686,458 people by December 2019. Increasing of passengers affected decreasing performance of TJ K1, especially in load factor parameter 284.615% with total passengers of 111 people in one trip. Therefore, alternative mode is needed to improve performance of TJ K1. The purpose of this research is to know the modelling choice of mode and the probability of TJ K1 users to the MRT. The variables used are time different (TD) and cost different (CD) between TJ K1 and MRT for Blok M-Kota route. This study uses Stated Preference (SP) technique and analysis of the modal choice model with the Logit Binomial Difference Method. The results analysis the probability of switching users from Transjakarta to MRT will tend to shift when experiencing a change, which costs Rp. 7,500 more expensive than the initial Transjakarta fare with a percentage of displacement of 33.36% with the option of 20 minutes faster, 57.07% with the option of 30 minutes faster, and 77.94% with the option of 40 minutes faster time difference between Transjakarta and MRT with coefficient of determination (R2) of 0.5025, which mean 50.25% was influenced by variables studied.
Keywords: transjakarta; MRT phase II; stated preference; logit binomial, difference method
“…Hal tersebut berpengaruh terhadap arus lalu lintas di Kota Magelang. Meningkatnya jumlah penduduk, berbanding lurus dengan peningkatan volume kendaraan (Masrul & Utami, 2021;Utami & Rubin, 2021). Semakin meningkatnya volume kendaraan dapat menyebabkan semakin tingginya kerawanan dan indikasi terjadinya kecelakaan lalu lintas (Agreda, 2017).…”
Meningkatnya jumlah penduduk, berbanding lurus dengan peningkatan volume kendaraan. Semakin meningkatnya volume kendaraan dapat menyebabkan semakin tingginya kerawanan dan indikasi terjadinya kecelakaan lalu lintas Berdasarkan data SATLANTAS Polres Magelang Kota, jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2015 sebanyak 136 kejadian, tahun 2016 sebanyak 188 kejadian, tahun 2017 sebanyak 186 kejadian, tahun 2018 sebanyak 167 kejadian, tahun 2019 sebanyak 265 kejadian, dan tahun 2020 sebanyak 149 kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi rawan kecelakaan (blacksite) serta titik rawan kecelakaan (blackspot)pada ruas jalan di kota Magelang . Metode yang digunakan yaitu Accident Rate untuk mengidentifikasi ruas jalan rawan kecelakaan dan Metode Equivalent Accident Number (EAN) sebagai identifikasi titik rawan kecelakaan. Hasil dari penelitian ini adalah titik rawan kecelakaan yang ditinjau pada ruas jalan Ahmad Yani berada di KM 3+800 – KM 4 dengan nilai accident rate sebesar 70,399 , ruas jalan Jenderal Sudirman berada di KM 0+600 – KM 0+800 dengan nilai accident rate sebesar 105,446, ruas jalan Urip Sumoharjo berada di KM 1+800 – KM 2 dengan nilai accident rate sebesar 78,283, ruas jalan Soekarno Hatta berada di KM 0+800 – KM 1 dengan nilai accident rate sebesar 47,424, dan ruas jalan Gatot Subroto berada di KM 1+200 – KM 1+400 dengan nilai accident rate sebesar 59,729.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.