2018
DOI: 10.31934/mppki.v1i2.176
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kota Banjarmasin Tahun 2012-2016

Abstract: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan dan terjadi di 13 (tiga belas) kota/kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin tahun 2012-2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan unit pengamatan populasi melalui rancangan studi korelasi populasi dan rangkaian berkala atau time series. Penelitian ini akan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

2
1
0
7

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
2
1
0
7
Order By: Relevance
“…This is in line with another study that was conducted in Yogyakarta, which found that population density was not related to the incidence of DHF (Setiawan, Supardi, & Bani, 2017). Other studies indicating no correlation between population density and DHF cases include research in Malayang subdistrict, Manado City (Paomey, Nelwan, & Kaunang, 2019) and in Banjarmasin (Kasman & Ishak, 2018).…”
Section: Population Densitysupporting
confidence: 86%
“…This is in line with another study that was conducted in Yogyakarta, which found that population density was not related to the incidence of DHF (Setiawan, Supardi, & Bani, 2017). Other studies indicating no correlation between population density and DHF cases include research in Malayang subdistrict, Manado City (Paomey, Nelwan, & Kaunang, 2019) and in Banjarmasin (Kasman & Ishak, 2018).…”
Section: Population Densitysupporting
confidence: 86%
“…Beberapa perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan salah satunya adalah faktor mobilitas. Laki-laki pada dasarnya lebih banyak menghabisakan waktunya di luar rumah, sehingga risiko untuk tergigit nyamuk semakin besar (Kasman & Ishak, 2018).…”
unclassified
“…Suryani menjelaskan bahwa paling tinggi terkena kasus DBD di Kota Blitar adalah laki-laki (Suryani, 2018). Kasman et al (2018) melaporkan bahwa kasus DBD di Banjarmasin lebih banyak terjadi pada laki-laki (147 orang) dibandingkan dengan perempuan (98 orang).…”
Section: Pembahasanunclassified