Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi, Nilai Tambah Dan Strategi Operasional Agroindustri Kopi Lampung Sr Di Kota Bandar Lampung

Abstract

This study aims to analyze the cost of production, added value, internal and external factors and operational strategies of Lampung SR Coffee Agroindustry. This research is a case study involving respondents of agroindustry owners, employees, and consumers and addition to lecturers of agribusiness and employees at the Department of Industry and Trade of Lampung Province. The data was analyzed quantitative descriptively by cost of goods manufactured and added value and qualitative descriptively by SWOT analysis . The result showed that the production cost of Lampung SR Coffee Agroindustry was IDR45,938/kg to IDR106,856/kg. The added value generated was IDR17,241.75/kg – IDR103,385.89/kg. After knowing the total value of internal factors and externals factor, it was known that the agroindustry was in quadrant I (growth). The strategy that might be implemented was to expand the marketing areas, increase production and carry out by online marketing using promotion and business development by utilizing its strengths. Key words : added value, agroindustry, operational strategy, production cost

Kinerja Rantai Pasok Industri Kopi Bubuk di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung

“…Pengelolaan aliran uang yang terjadi pada rantai pasok kopi ini tergolong lancar dan sudah dikelola secara baik dengan sistem pembayaran yang ada. Secara deskriptif kualitatif kondisi rantai nilai Industri Pengolahan Koi Bubuk Kecamatan Kemiling berjalan dengan lancar sejalan dengan penelitian (Sari, et al, 2017) dan (Rasoki and Nurmalia, 2021) bahwa kondisi rantai pasok kopi berjalan lancar dan baik. Hal ini dapat dilihat dari integrasi atau kerjasama antar aktor rantai pasok sudah terjalin khususnya melalui aliran produk, aliran uang dan aliran informasi.…”

Kinerja Bisnis Usaha Bahan Makanan Segar Online Di Bandar Lampung

“…Menurut Sari et al, (2015), produktivitas merupakan rasio perbandingan antara total input dan total output. Perhitungan produktivitas perusahaan A, B, dan C adalah dengan produk sayuran segar yang diproduksi (output) dengan masukan yang digunakan (tenaga kerja).…”

Analisis Kinerja Produksi Dan Nilai Tambah Agroindustri Keripik Singkong Di Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro

“…Untuk rata-rata kapasitas kedua agroindustri keripik singkong sebesar 0,66 atau 66 persen. Kapasitas produksi agroindustri keripik singkong lebih kecil dibandingkan penelitian Sagala, Affandi, dan Ibnu (2013) dengan kapasitas agroindustri kelanting sebesar 92 persen dan lebih kecil dibandingkan penelitian Sari, et al (2015) dengan kapasitas agroindustri emping melinjo sebesar 85 persen. Kapasitas yang masih belum maksimal tersebut menurut Sari, et al (2015) dapat dimaksimalkan dengan menambah persediaan bahan baku, meningkatkan sumberdaya manusia, dan penggunaan alat yang lebih modern.…”

“…Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sari, et al (2015) dilihat dari kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman produk emping melinjo sudah dikatakan baik, dengan alasan produk yang dikirimkan ke konsumen tidak terlalu lama berkisar sekali dalam seminggu, dan sejalan dengan Syarief, Lestari, dan Kasymir (2019) dilihat dari waktu pengiriman produk yang dipesan untuk sampai ke pelanggan tidak memerlukan waktu yang banyak untuk mengirimkan produknya.…”

“…Hal ini sejalan dengan penelitian Sari, et al (2015) bahwa aspek fleksibilitas agroindustri emping melinjo belum dikatakan baik, karena pada tahapan pengukuran dimensi ketiga belum dapat dilakukan oleh agroindustri. Dimensi ketiga fleksibilitas dapat ditingkatkan dengan cara pengembangan inovasi untuk dapat menghasilkan produk lain selain keripik singkong dari bahan baku singkong yang sama.…”