Analisis Pembiasaan Berbahasa Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Abstract

Regional languages are cultural heritage that must be preserved. In the midst of such rapid developments, the habit of using Javanese language is an alternative to maintain the sustainability of regional culture. It's not surprising that many parents get used to the Javanese language to communicate with their children, both Javanese as the main language, or it is deliberately used for children, because getting children to use Javanese, especially the ability to use Javanese manners is easier if you get used to it from an early age. This study aims to analyze Javanese language habituation towards early childhood language development through literature study. The sources of this research are journals and books related to the theme. From this research, it can be concluded that Javanese language habituation is included in the scope of bilingualism which according to previous research will slow children's language development. one of the languages that the child learns will be weak because the child is dominant in the language he encounters more often.Keywords: Javanese language, early childhood, language development. AbstrakBahasa daerah merupakan warisan budaya yang harus dijaga eksistensinya. Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat, pembiasaan berbahasa jawa menjadi salah satu alternatif untuk menjaga keberlangsungannya budaya daerah. Tidak heran banyak orang tua yang membiasakan bahasa jawa untuk berkomunikasi dengan anak, baik bahasa jawa sebagai bahasa utama, maupun memang sengaja dibiasakan untuk anak, karena membiasakan anak menggunakan bahasa jawa terutama kemampuan menggunakan bahasa jawa krama lebih mudah apabila dibiasakan sejak dini. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembiasaan berbahasa jawa terhadap perkembangan bahasa anak usia dini melalui studi literatur. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka atau library research, yaitu penelitian yang bersumber dari jurnal dan buku yang terkait dengan tema. Literatur yang ditemukan kemudian digunakan untuk mengisi celah pada penelitian sebelumnya. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwasannya pembiasaan berbahasa jawa termasuk dalam lingkup bilingual yang menurut penelitian terdahulu akan memperlambat perkembangan bahasa anak. salah satu bahasa yang dipelajari anak akan lemah karena anak dominan terhadap bahasa yang lebih sering ia temui.Kata kunci: Bahasa Jawa, anak usia dini, perkembangan bahasa.

Penerapan Metode Ceramah Dan Tanya Jawab Dalam Proses Pembelajaran Daring Di Sd Kristen Di Medan

“…Metode tanya jawab diartikan sebagai metode pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada murid (Gulo, 2002), kesempatan berinteraksi antara guru dan murid (Suprihatiningrum, 2016) serta menarik perhatian dan motivasi murid (Safira et al, 2021). Adapun dampak baik dari penggunaan metode tanya jawab pada murid kelas 1 dan kelas 2 yakni; meningkatkan kepercayaan diri murid, membangun sikap respect serta meningkatkan perkembangan bahasa murid (Safira el al., 2021).…”

“…Selanjutnya, mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan pada murid. Darmadi (2017) menjelaskan bahwa guru perlu menyiapkan pertanyaan kepada murid serta kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan oleh murid (dalam Safira et al, 2021). YP mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan di awal dan di akhir pembelajaran, "saya sudah siapkan apa-apa aja yang mau ditanya gitu" (YP, personal communication, March 25, 2022).…”

“…Pertama, metode tanya jawab berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri murid. Selaras dengan pendapat Rahman et al (2020), penggunaan metode tanya jawab pada murid kelas kecil mampu melatih keberanian murid (dalam Safira et al 2021). YP dan JM memberikan kesempatan yang sama bagi murid untuk bertanya maupun mengemukakan pendapat.…”

Bimbingan Pengembangan Belajar Bahasa Inggris Santri Kelas 3 KMI di Pondok Pesantren Modern Nurussalam

“…Metode langsung yaitu suatu metode yang mengacu pada penggunaan bahasa yang dipelajari, dan ketika proses pembelajaran berlangsung santri tidak diperkenankan untuk menggunakan bahasa santri tersebut [3]. 2) Metode Tanya jawab, Sudirman (dalam Safira et al, (2021) Menyatakan Bahwasanya metode tanya jawab merupakan bagaimana cara menyajikan pembelajaran dalam bentuk soal soal yang wajib dijawab oleh santri, khususnya dari pendidik kepada peserta didik, tapi bisa juga melalui peserta didik kepada pendidik [4]. Metode ini efektif digunakan pada saat kegiatan sharing dan diskusi karena dapat memberikan merangsang minat dan motivasi untuk bertanya dan berkembang.…”

“…Metode ini mengurangi ketergantungan pada bahasa ibu, mendorong siswa untuk berpikir dan merespons langsung dalam bahasa Inggris. Metode tanya jawab, seperti yang disarankan oleh Sudirman (dalam Safira et al, 2021) [4], terbukti efektif dalam membangun interaksi dinamis di kelas. Metode ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan santri, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka dengan memungkinkan aplikasi praktis dari konsep yang dipelajari.…”