Madu dihasilkan oleh lebah yang berbentuk cairan kental dan memiliki rasa manis berasal dari nektar bunga. Pemanasan madu karet bertujuan mencegah proses fermentasi dengan cara mengurangi kadar air pada madu karet. Pemanasan dengan menggunakan pemanas ohmic dilakukan dengan cara mengalirkan arus bolak balik (AC) pada bahan makanan yang merupakan material konduktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju pemanasan, efisiensi energi yang digunakan, dan perubahan mutu pada kandungan madu karet dengan menggunakan beberapa metode pemanas ohmic. Metodologi yang digunakan adalah proses pemanasan metode ohmic pada suhu holding mencapai 63°C, dengan menggunakan 3 variasi frekuensi, yaitu 50, 150, dan 250 Hz. Hasil penelitian menunjukkan pengujian laju pemanasan madu karet tersebut pada pemanasan Ohmic menggunakan frekuensi 50 Hz yang membutuhkan waktu selama 6 menit dengan nilai laju penetrasi sebesar 10,5ºC/menit. Sedang terhadap penurunan jumlah kapang dan khamir, pemanasan dengan metode Ohmic menurunkan penurunan 1 sd 2 log cycle. Konsumsi arus listrik terkecil pada frekuensi 150 Hz. Pemanasan madu karet menggunakan pemanas ohmic menggunakan 3 variasi frekuensi didapatkan bahwa, tidak terdapat pengaruh terhadap kadar air dan nilai derajat brix pada madu karet