2019
DOI: 10.36706/jipf.v6i1.7819
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Miskonsepsi Suhu Dan Kalor Pada Siswa Sma Negeri 3 Tanjung Raja

Abstract: Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis miskonsepsi suhu dan kalor pada siswa SMA Negeri 3 Tanjung Raja. Penelitian ini dilakukan pada 64 siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen Thermal and Transport Concept Inventory (TTCI) berbasis representasi grafik berupa soal pilihan ganda dengan alasan terbuka sebanyak 15 butir soal. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang dilengkapi dengan Certainty of Response… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
4
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7
2

Relationship

1
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(12 citation statements)
references
References 2 publications
1
4
0
7
Order By: Relevance
“…The questions presented in this indicator are more contextual and real in everyday life, but it is unfortunate that students still experience misconceptions. These findings are similar to research conducted by (Setyadi & Komalasari, 2012;Wahyudi & Maharta, 2013;Syahrul & Setyarsih, 2015;Ramadhan, Sunardi, & Kurniati, 2017;Nurhidayatullah & Prodjosantoso, 2018;Febrianti, Akhsan, Muslim, 2019) that misconceptions are still dominant, meanwhile students' conceptual mastery is still in the low category. The low concept mastery according to (Karim, 2011) is determined by the learning process that is applied.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 88%
“…The questions presented in this indicator are more contextual and real in everyday life, but it is unfortunate that students still experience misconceptions. These findings are similar to research conducted by (Setyadi & Komalasari, 2012;Wahyudi & Maharta, 2013;Syahrul & Setyarsih, 2015;Ramadhan, Sunardi, & Kurniati, 2017;Nurhidayatullah & Prodjosantoso, 2018;Febrianti, Akhsan, Muslim, 2019) that misconceptions are still dominant, meanwhile students' conceptual mastery is still in the low category. The low concept mastery according to (Karim, 2011) is determined by the learning process that is applied.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 88%
“…Pernyataan tersebut didukung oleh Sofianto bahwa siswa mengalami kesulitan saat menghadapi soal konsep grafik karena soal grafik siswa harus paham konsep dalam penggunaan aplikasi rumus Kalor. 36 Miskonsepsi siswa pada soal konsep wujud benda pada grafik diungkapkan oleh Setyadi 37 Febrianti 38 dan Hadi 39 bahwa siswa bisa menggunakan aplikasi soal konsep manghitung tapi lemah dalam aplikasi soal konsep grafik.…”
Section: Temuanunclassified
“…Dalam implementasinya modul ini menggunakan empat proses, pertama proses koneksi, pada proses koneksi mahasiswa diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan, melakukan observasi, mampu menghubungkan pengetahuan sains pribadi dengan konsep komunitas sains, melakukan diskusi, mengeksplorasi fenomena, dalam hal ini dosen mendorong untuk mendiskusikan dan menjelaskan pemahaman mahasiswa bagaimana suatu fenomena bekerja, menggunakan contoh dari pengalaman pribadi, menemukan hubungan dengan literature; kedua proses desain, dalam proses desain mahasiswa membuat perancanaan mengumpulkan data yang bermakna yang ditujukan pada pertanyaan [9], [10]. di sini terjadi integrasi konsep sains dengan proses sains mahasiswa berperan aktif mendiskusikan prosedur, persiapan materi, menentukan variable control dan pengukuran, pada kegiatan ini dosen memantau ketepatan aktivitas mahasiswa; ketiga proses investigasi, pada proses ini melalui koleksi dan mempresentasikan data mahasiswa dapat membaca data secara akurat, mengorganisasi data dalam cara yang logis dan bermakna, dan memperjelas hasil penyelidikan dan keempat proses membangun pengetahuan, dalam proses ini, melalui refleksi-konstruksi prediksi, yang dilakukan dengan eksperimen dapat meningkatkan keterampilan berpikir [11], [12]. Untuk itu mahasiswa harus menghubungkan antara interpretasi data dengan interpretasi ilmiah yang diterima mahasiswa dapat mengaplikasikan pemahamannya pada situasi baru yang mengembangkan inferens, generalisasi dan prediksi, dosen bertukar pendapat (sharing) terhadap pemahaman mahasiswa [13].…”
Section: Pendahuluanunclassified