Analisis Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing Umkm Di Kota Medan

Abstract

RINGKASAN
 Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150.000.000 pengguna. Media sosial memiliki beberapa macam bentuk yang beragam diantaranya adalah blogs, social networking services, social media sharing services, social bookmarking services, social news services social geolocation and meeting services, dan community building services).
 Media sosial memiliki potensi untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan barang dan jasa.Teknologi memainkan peran dalam mendorong perkembangan UMKM untuk berkompetisi dipanggung global.Untuk dapat memenangkan kompetisi tersebut pelaku UMKM perlu memperhatikan 3 (tiga), yaitu perlindungan lintas Negara, peningkatan domestic dengan dorongan go digital-go online, dan ekspansi global dengan perbaikan sarana dan prasarana perdagangan lintas Negara.Ketiga hal tersebut sebaiknya dilakukan oleh UMKM untuk meningkatkan daya saing usaha yang dilakukan.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah media sosial sebagai media pemasaran untuk meningkatkan daya saing usaha kecil mikro dan menengah di Kota Medan?.Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah media sosial sebagai media pemasaran untuk meningkatkan daya saing usaha kecil mikro dan menengah di Kota Medan.
 Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory atau kausalitas.Lokasi penelitian di Sumatera Utara khususnya Kota Medan dengan waktu September 2019 s/d Maret 2020.Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang ada di Kota Medan yang telah menggunakan media online berbasis aplikasi dalam melakukan pemasaran terhadap produk-produk yang dihasilkannya. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan kriteria sampel adalah pelaku UMKM di Kota Medan yang telah melakukan pemasaran dengan menggunakan media online seperti facebook, instagram, twitter, dan youtube. Dan jumlah sampel sebanyak adalah 80 responden.Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi sederhana.Hasil penelitian menyatakan pemasaran media online berbasis aplikasi berpengaruh postif terhadap daya saing usaha adalah diterima. Berdasarkan nilai signifikansinya diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sedangkan berdasarkan nilai t : diketahui nilai thitung sebesar 13,672 > ttable 1,988 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.
 
 Kata Kunci: Media Sosial, Media Pemasaran, Daya Saing, UMKM.

Optimalisasi Digital Marketing Sebagai Media Informasi dan Pemasaran Produk Bagi Anggota Komunitas UMKM Naik Kelas

“…Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mempermudah semua kegiatan dimasyarakat, salah satu contoh kemudahan tersebut adalah Pelaku bisnis dapat memasarkan barang/jasanya secara online melalui media sosial (Harahap et al, 2021), selain itu masayarakat juga mengalami ketergantungan terhadap teknologi informasi dalam melakukan aktifitas sehari-hari sehingga memungkinkan untuk melakukan promosi melalui teknologi, contohnya adalah dengan digital marketing (Dewi et al, 2020). Media Sosial memiliki potensi untuk membantu UMKM dalam memasarkan barang dan jasa (Pasaribu & Oktavia, 2021), selain itu media sosial juga dapat membantu UMKM untuk dapat tetap bertahan dan memasarkan produknya di masa pandemi Covid-19 (Trulline, 2021). Dengan menggunakan digital marketing khususnya media sosial, maka komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time sehingga memudahkan konsumen untuk berbelanja (Febriyantoro & Arisandi, 2018).…”

Meningkatkan Keuntungan Finansial Gerai Kopimi Semarang Dengan Memanfaatkan Potensi Channel Youtube

“…Media sosial memiliki potensi membantu para pelaku UMKM dalam memasarkan barang dan jasa. (Pasaribu, 2021). Pengguna media sosial di Indonesia pada bulan Januari 2023 mencapai 167 juta dari total populasi 276,4 juta penduduk.…”

The role of micro, small and medium enterprises (MSMEs) towards community welfare in Medan City

“…Direct impact, meaning the welfare of workers in the industry, which is determined by the following factors: reward and reward system; income level; employee selection and development system (including the transfer system and promotion/career promotion); system of benefits/social security/pension; further training/learning programs; workers' rights to unionize; employee health services and other internal services that benefit employees; work design, area and safety; employee social facilities (such as places of worship and rest); as well as social activities/outings of employees and their families (Wika Undari, Anggia Sari Lubis, 2021). These factors are part of the internal management of the industry (Pasaribu & Oktavia, 2020;Rosmadi, 2019). If all these aspects are adequately tested, the result is employee satisfaction, which positively impacts productivity and employee retention, increasing the added value of the products produced by the industry (employees) concerned (Suyadi et al, 2018).…”

“…Kuncoro stated that MSMEs were proven to resist the crisis and could survive because they did not have foreign debt, did not owe much to banks because they were considered unbankable, used local inputs and were export-oriented. According to (Nursidi & Wulandari, 2021;Pasaribu & Oktavia, 2020), the reasons MSMEs can survive and tend to increase in number during times of crisis are: first, most MSMEs use their capital and rarely get capital from banks. The implication during the crisis period was that the downturn in the banking sector and rising interest rates did not affect MSMEs.…”