Analisis Kuantitas dan Kualitas Air dalam Pengembangan Pemanfaatan Sumber Daya Air Sungai di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain

Abstract

Abstrak: Peningkatan jumlah penduduk setiap tahun serta pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan yang cukup tinggi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terkait pemanfaatan sumber daya air. Aktivitas manusia di kawasan hutan lindung telah menyebabkan degradasi dan deforestasi hutan lindung sehingga mengakibatkan sungai di dalamnya saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan air ketika musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan air sungai di dalam hutan lindung Sungai Wain pada aspek kuantitas dan kualitasnya sebagai upaya penyediaan alternatif sumber air baku untuk pengembangan fasilitas perkotaan. Analisis sampel air dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit air sungai Wain sebesar 0,334 m 3 /dt , sungai Bugis sebesar 0,258 m 3 /dt sedangkan sungai Sengkuang sebesar 0,032 m 3 /dt. Kualitas fisik air dari ketiga sungai tersebut memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan menunjukkan kualitas air baik. Kualitas kimia air pada umumnya menunjukkan nilai di bawah batas maksimal yang diperbolehkan kecuali parameter pH dan besi. Kualitas biologi air menunjukkan sungai Bugis

Analisis Kualitas Air pada Sungai Mejing dan Kolam Tadah Hujan Menggunakan Parameter Fisika di Desa Wisata Nganggring, Sleman

“…Nilai kekeruhan di kedua titik Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) tersebut melebihi baku mutu kualitas air minum (<3 NTU). Akan tetapi, nilai kekeruhan tersebut masih memenuhi standar baku mutu air bersih yaitu dibawah 25 NTU (Sukristiyono et al, 2021). Air di Sungai Mejing masih memungkinkan untuk dikonsumsi apabila melalui tahap pengolahan seperti filtrasi dan pemanasan.…”