Analisis Komparasi Teknik Rendering Blender Render Dan Cycles Render Pada Video Animasi 3d Tentang Alat Pencernaan Manusia

Abstract

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin pesat. Tidak bisa dipungkiri lagi segala aspek bidang sudah menggunakan teknologi baik bidang militer, pendidikan, informasi dan sebagainya. Sehingga pengerjaan yang biasanya membutuhkan waktu yang lama dengan adanya perkembangan teknologi menjadi lebih mudah dan cepat.Saat ini penggunaan animasi 3D semakin populer, karena dapat diaplikasikan ke berbagai aspek. Animasi 3D mampu menyampaikan konsep yang rumit sekalipun menjadi mudah dimengerti. Selain itu, animasi 3D memilki kelebihan yaitu menjadikan penonton lebih mudah memberikan perhatian dan fokusnya. Rendering adalah proses yang akan menentukan hasil dari animasi 3D tersebut. Peneliti mengangkat judul Analisis Komparasi Teknik Rendering Blender Render Dan Cycles Render Pada Video Animasi 3d Tentang Alat Pencernaan Manusia.Tujuan penelitian ini membandingkan teknik rendering Blender render dan Cycles render berdasarkan kecepatan rendering, ukuran file hasil render dan kualitas hasil render. Parameter yang digunakan untuk pengujian kedua teknik ini adalah texture.Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa teknik render dengan menggunakan Blender render akan lebih baik digunakan pada video animasi 3d tentang alat tubuh manusia, karena dari hasil pengujian kecepatan render, Blender render lebih cepat dibanding Cycles render. Sedangkan ketika untuk menghemat ukuran file hasil render maka lebih baik menggunakan Cycles render walaupun ukurannya tidak jauh berbeda.Untuk kualitas hasil render Blender render unggul dari Cycles render.
 
 Kata kunci: Animasi 3D, Rendering, Cycles render, Blender render

Effort To Win The Competition In Digital Business Payment Modeling

“…As a form of Fintech that is able to provide value to its users, digital payments must continue to have the ability to improve itself in an effort to provide high value according to the changing needs of its users [24]. The business model that a digital payments company should develop is not as simple as SWA (2019) describes it; which only describes how the income and costs must be incurred [25]. The digital payment business model must be able to explain the determination of the value delivered to its users [26], how that value can be created and delivered, how the company can achieve the expected benefits, even now it must be added with how the company can share the value it gets to the community and interested parties [27].…”

Digital Business Entrepreneurship Decisions: An E-Business Analysis (A Study Literature Review)

“…1. E-business E-business is a word taken from two English syllables, namely Electronic business, which when translated means business activities that are carried out automatically or semi-automatically by utilizing computer information systems [6]. This term was first introduced by an IBM company CEO named Lou Gerstner, who was currently one of the companies that carried out their operational systems using internet technology.…”

Standar Pelayanan Publik Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang

“…Fungsi utama dari bahwa departemen publik harus memastikan bahwa undang-undang yang mengatur transportasi jalan ditegakkan untuk mempertahankan kegiatan sosial dan ekonomi negara. Untuk penyediaan layanan dan bagi mereka yang tidak membayar untuk penyediaan layanan [24].…”