2017
DOI: 10.24912/jmieb.v1i1.413
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Toko Oleh-Oleh

Abstract: Munculnya pendatang baru di bisnis penjualan oleh-oleh khas Kota Bandung menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat. Adanya penurunan omset penjualan mendorong pihak manajemen toko oleh-oleh khas Kota Bandung “Kabita” ingin memperbaiki kualitas pelayanannya. Perbaikan dilakukan berdasarkan penilaian tingkat kepentingan serta tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Toko “Kabita” dan Toko “Pantai Timur” sebagai pesaing utamanya. Atribut-atribut kualitas pelayanan disusun berdasarka… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Ruangan lebih terpelihara dan terjaga penataan serta kebersihannya. Sesuai dengan penelitian Rukmi et al (2017) Seiri (pemilahan/pengelompokkan), pendapat karyawan mengenai indikator seiri pada tata letak usulan lebih baik (3,6) jika dibandingkan dengan tata letak awal (2,15), karena karyawan merasakan tata letak usulan telah memberikan perubahan, yang awalnya pengelompokkan alat-alat produksi dan cara pengelompokkan barang di gudang pengemasan kurang terpilah dengan baik, setelah adanya penerapan seiri alat-alat menjadi lebih terpilah dengan baik sehingga karyawan mudah dalam memilih suatu barang/alat yang mereka butuhkan.…”
Section: Pendapat Konsumen Tentang Kebutuhannya Terhadap Tata Letak U...unclassified
“…Ruangan lebih terpelihara dan terjaga penataan serta kebersihannya. Sesuai dengan penelitian Rukmi et al (2017) Seiri (pemilahan/pengelompokkan), pendapat karyawan mengenai indikator seiri pada tata letak usulan lebih baik (3,6) jika dibandingkan dengan tata letak awal (2,15), karena karyawan merasakan tata letak usulan telah memberikan perubahan, yang awalnya pengelompokkan alat-alat produksi dan cara pengelompokkan barang di gudang pengemasan kurang terpilah dengan baik, setelah adanya penerapan seiri alat-alat menjadi lebih terpilah dengan baik sehingga karyawan mudah dalam memilih suatu barang/alat yang mereka butuhkan.…”
Section: Pendapat Konsumen Tentang Kebutuhannya Terhadap Tata Letak U...unclassified