2021
DOI: 10.31949/dm.v3i2.1811
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII A pada Materi Perbandingan di SMP BOPKRI 5 Yogyakarta

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII A pada materi perbandingan di SMP BOPKRI 5 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP BOPKRI 5 Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data berupa tes soal kemampuan pemecahan masalah matematis, wawancara dan dokumentasi. Seluruh data kemudian dianalis… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa melakukan beberapa kesalahan dalam menyelesaikan persoalan matematika antara lain, 1) ketidakmampuan memahami informasi dengan baik, 2) kurangnya latihan soal atau kurang terbiasa dalam pemecahan masalah, 3) pemahaman materi yang tidak lengkap, dan 4) rendahnya keterampilan konsep prasyarat serta, 5) kelalaian dan ketidaktelitian siswa (Rohmah & Sutiarso, 2018). Faktor lainnya disebabkan karena siswa masih belum memahami materi dan cara penyelesaian pada soal, terlebih lagi apabila soal tersebut berbeda dengan contoh yang diberikan (Kintoko & Hendrianus, 2021). Namun, pada umumnya kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika disebabkan oleh siswa mengalami kesalahan konseptual dan konteks dalam pembelajaran.…”
Section: Error Analysis; Watson Category; Quadratic Equationunclassified
“…Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa melakukan beberapa kesalahan dalam menyelesaikan persoalan matematika antara lain, 1) ketidakmampuan memahami informasi dengan baik, 2) kurangnya latihan soal atau kurang terbiasa dalam pemecahan masalah, 3) pemahaman materi yang tidak lengkap, dan 4) rendahnya keterampilan konsep prasyarat serta, 5) kelalaian dan ketidaktelitian siswa (Rohmah & Sutiarso, 2018). Faktor lainnya disebabkan karena siswa masih belum memahami materi dan cara penyelesaian pada soal, terlebih lagi apabila soal tersebut berbeda dengan contoh yang diberikan (Kintoko & Hendrianus, 2021). Namun, pada umumnya kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika disebabkan oleh siswa mengalami kesalahan konseptual dan konteks dalam pembelajaran.…”
Section: Error Analysis; Watson Category; Quadratic Equationunclassified
“…Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika termasuk dalam kategori rendah, sehingga hasil pembelajaran belum tercapai secara maksimal. Karena siswa terbiasa mengerjakan permasalahan matematika dengan rumus yang diberikan (Kintoko, 2021). Proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika diawali dari siswa dapat memahami masalah sampai pada siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri (Malinda, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dan pada indikator memeriksa kembali sebesar 22,23% yang artinya sebagian besar siswa belum mampu dalam menuliskan kesimpulan hasil yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian (Kintoko & Hendrianus, 2021) bahwa pada indikator menyusun rencana pemecahan masalah memiliki rata-rata 54,17% dan pada indikator melakukan pengecekan kembali memiliki rata-rata 33,33%. Sedangkan persentase butir soal untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 4.…”
unclassified