2019
DOI: 10.46368/jpd.v7i2.168
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa PGSD Pada Materi Bangun Ruang Di Stkip Melawi

Abstract: The purpose of this study was to analyze the mathematical creative thinking abilities of PGSD students on thespace building material in STKIP Melawi. The method of this research was descriptive method in the form of observation. The subject of this research was PGSD students. The results showed that 48,5% of students answered the questionsaccording to the Fluency indicator and they were categorized as low, 45% of the students answered the questionsaccordingto the Flexibility indicator and they were categorized… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Dengan kemampuan berfikir kreatif yang dimiliki siswa akanmampu mengaplikasikan hasil dari belajar kedalam kehidupan sehari-hari secara kreatif, karenakemampuan berfikir kreatif merupakan salah satu dari kemampuan yang ada pada kopetensi kecakapan di abad 21 ini, jadi siswa diharapkan baik secara mandiri ataupun kelompok mampu menghasilkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan ide secara kreatif (Kemendikbud, 2018). Menurut Sarassanti & Mutazam (2019) terdapat 4 indikator untuk melihat kemampuan berfikir kreatif yaitu: kelancaran (fluency), indikator kelenturan (flexibility), indikator keaslian (originality), dan indikator elaborasi/memperinci (elaboration). Akan tetapikemampuan berfikir kreatif siswa tidak akan berkembang dalam ruang hampa, namun kemampuanberfikir kreatif akan berkembang dengan dukungan dari lingkungan, salah satunya adalah daya dukunglingkungan konteks (Alexander, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan kemampuan berfikir kreatif yang dimiliki siswa akanmampu mengaplikasikan hasil dari belajar kedalam kehidupan sehari-hari secara kreatif, karenakemampuan berfikir kreatif merupakan salah satu dari kemampuan yang ada pada kopetensi kecakapan di abad 21 ini, jadi siswa diharapkan baik secara mandiri ataupun kelompok mampu menghasilkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan ide secara kreatif (Kemendikbud, 2018). Menurut Sarassanti & Mutazam (2019) terdapat 4 indikator untuk melihat kemampuan berfikir kreatif yaitu: kelancaran (fluency), indikator kelenturan (flexibility), indikator keaslian (originality), dan indikator elaborasi/memperinci (elaboration). Akan tetapikemampuan berfikir kreatif siswa tidak akan berkembang dalam ruang hampa, namun kemampuanberfikir kreatif akan berkembang dengan dukungan dari lingkungan, salah satunya adalah daya dukunglingkungan konteks (Alexander, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Learning that is not optimal in facilitating students' mathematical creative thinking abilities has an impact on the achievement of students' mathematical creative thinking abilities. In previous studies, the results obtained were that the achievement of each indicator of the ability to think creatively mathematically was below 50%, with a low category in geometric material (Sarassanti & Mutazam, 2019). Judging from students' abilities, students with a high ability to think creatively mathematically can solve questions, and students with low ability can only solve problems for indicators of fluency.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 92%