2019
DOI: 10.35842/formil.v4i1.225
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

analisis kebutuhan ‘sidika’ sebagai media promosi kesehatan remaja

Abstract: Remaja dan penggunaan teknologi smartphone berbasis android merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan pada jaman sekarang ini. Kondisi yang demikian dapat menjadi peluang petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan cakupan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Selama ini, cakupan program PKPR masih rendah. Hambatan dalam pelaksanaan program PKPR diantaranya belum adanya ruang konseling khusus PKPR dan ketersediaan media promosi kesehatan yang hanya terbatas dalam bentuk leaflet. Hal ini tidak sejalan den… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan berbagai penelitian diperoleh data bahwa 90,63% remaja memerlukan edukasi kesehatan dengan media berbasis online (15) Pencegahan stunting terfokus pada periode 1000 hari pertama kehidupan (16), padahal pencegahan yang dilakukan sebelum masa prakonsepsi akan berdampak lebih optimal. Intervensi pencegahan stunting yang melibatkan remaja memiliki banyak kendala antara lain masih terdapat persepsi yang kurang tepat mengenai stunting serta masih ada yang beranggapan bahwa anak yang mempunyai tinggi badan pendek merupakan hal yang wajar dan juga dikarenakan keturunan (17).…”
unclassified
“…Berdasarkan berbagai penelitian diperoleh data bahwa 90,63% remaja memerlukan edukasi kesehatan dengan media berbasis online (15) Pencegahan stunting terfokus pada periode 1000 hari pertama kehidupan (16), padahal pencegahan yang dilakukan sebelum masa prakonsepsi akan berdampak lebih optimal. Intervensi pencegahan stunting yang melibatkan remaja memiliki banyak kendala antara lain masih terdapat persepsi yang kurang tepat mengenai stunting serta masih ada yang beranggapan bahwa anak yang mempunyai tinggi badan pendek merupakan hal yang wajar dan juga dikarenakan keturunan (17).…”
unclassified