Remaja putri rentan mengalami anemia karena kebutuhan zat gizinya meningkat akibat adanya menstruasi tiap bulan dan sedang dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini dapat diperparah dengan pola makan remaja putri yang cenderung mengonsumsi jajanan kurang sehat dan bergizi. Tempe merupakan makanan sumber protein dan zat besi serta mengandung vitamin B6, folat, dan B12 yang dapat membantu pembentukan hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tempe katsu terhadap asupan protein, asupan zat besi, dan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMPN 1 Ciater. Desain penelitian quasy-experimental pre-post test with control group dengan jumlah sampel 14 orang per kelompok. Kelompok perlakuan diberi tempe katsu sebanyak 150 gram tiap seminggu dua kali selama 30 hari dan edukasi gizi, sedangkan kelompok kontrol hanya diberi edukasi gizi. Asupan protein dan zat besi didapat menggunakan SFFQ dan kadar hemoglobin diukur menggunakan EasyTouch GCHb. Hasil uji dependent t-test pada kelompok perlakuan untuk asupan protein 0,000; asupan zat besi 0,000; dan kadar hemoglobin 0,000. Hasil uji independent t-test antara kedua kelompok untuk asupan protein 0,002; asupan zat besi 0,000; dan kadar hemoglobin 0,094. Kesimpulan ada pengaruh pemberian tempe katsu terhadap peningkatan asupan protein, asupan zat besi, dan kadar hemoglobin. Ada perbedaan peningkatan asupan protein dan asupan zat besi, tetapi tidak ada perbedaan peningkatan kadar hemoglobin antara kedua kelompok. Rekomendasi penelitian selanjutnya menambah frekuensi pemberian produk dan menambah bahan makanan sumber zat gizi lain pada produk yang dapat meningkatkan efektivitas pembentukan hemoglobin.