Analisis Kadar Klor Bebas (Cl2) dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Masyarakat di Sepanjang Sungai Cidanau Kota Cilegon

2021

Preprint

Latar BelakangPembangunan yang berkelanjutan merupakan rangkaian pembangunan menyeluruh, terarah, dan terpadu, termasuk pembangunan kesehatan lingkungan. Pembangunan kesehatan lingkungan bertujuan untuk terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.(Panuluh & Fitri, 2016) Isu pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di bidang kesehatan lingkungan tahun 2033, tidak lepas dari upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan Lingkungan Hidup dimulai dari Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan, dan Penegakan Hukum. (Organization, 2019)Lingkungan masyarakat yang buruk memiliki potensi terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan. Kondisi lingkungan yang tidak terpelihara menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan kesehatan lingkungan yang berkelanjutan.Peraturan Pemerintah No,66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. (Nomor, 66 C.E.)Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan makhluk hidup sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguhsungguh dan konsisten oleh seluruh komponen masyarakat.(PP, NOMOR 22, 22 C.E.)Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya bersama megintegrasikan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan2untuk menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan untuk generasi masa kini dan generasi yang akan datang. Keberhasilan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sangat tergantung pada peran aktif seluruh komponen masyarakat baik pemerintah, dunia usaha, media massa, lembaga sosial masyarakat, organisasi profesi dan akademisi.

Section: Hasil Kajianunclassified

Kesehatan Lingkungan Berkelanjutan

2021

Preprint

“…Termasuk kualitas sungai Cidanau yang mengalami penurunan kualitas baku mutu lingkungan. (Hayat, 2020) Penanganan limbah medis dimasyarakat dan perilaku masyarakat terkait praktik pengelolaan limbah medis. (Hayat, 2015) Disamping itu permasalahan penyakit berbasis vektor nyamuk seperti kejadian penyakit malaria di daerah endemis menjadi permasalahan utama di masyarakat sehingga diperlukan edukasi secara terus menerus.…”

Section: Hasil Kajianunclassified

Perilaku Kesehatan Dan Edukasi Masyarakat

2021

Preprint

Latar Belakang Perilaku merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, kemudian organisme tersebut merespons. Perilaku kesehatan merupakan keadaan diri individu melakukan tindak, bersikap, berpikir, dan memberikan respon dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.(Notoatmodjo, 2003)Perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (Health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik kesehatan (health practice). Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Hal ini berguna untuk mengukur tingkat perilaku kesehatan individu. Klasifikasi perilaku kesehatan menjadi tiga ketentuan:a. Pengetahuan Kesehatan. Pengetahuan kesehatan mencakup cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.b. Sikap kesehatan. Sikap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakaan.c. Praktek kesehatan. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan2Masyarakat mengadopsi perilaku menguntungkan kesehatan, baik berupa perilaku pencegahan dan pemeliharaan kesehatan, perilaku memilih dan memperbaiki lingkungan maupun perilaku penggunaan pelayanan kesehatan.(Notoatmodjo, 2012)

“…(Hayat & Kurniatillah, 2009) Kondisi surveilanse penyakit menular dapat digambarkan oleh adanya kondisi perairan sungai Cibanten (Hayat & Kurniatillah, 2021) dan Cidanau terkait Water Borne Diseases. (Hayat, 2020) Penguatan pengetahuan, sikap dan praktik bagi masyarakat cuci tangan pakai sabun (CTPS) melalalui sarana video (Hayat, 2021) diperlukan dalam upaya pengendalian penyakit termasuk pengendalaian penggunaan bahan makanan berbahaya seperti formalin. (Hayat & Darusmini, 2021) Surveilans diperlukan untuk menunjukkan keadaan bebas penyakit dan deteksi dini untuk penyakit yang baru muncul (new emerging diseases) atau yang muncul kembali (re-emerging diseases).…”

unclassified

Surveilanse Epidemiologi Penyakit Menular

2021

Preprint

Surveilans diperlukan untuk menunjukkan keadaan bebas penyakit dan deteksi dini untuk penyakit yang baru muncul (new emerging diseases) atau yang muncul kembali (re-emerging diseases).(Amiruddin, 2013) Dengan melakukan kegiatan surveilans secara tepat, benar, dan tepat waktu, akan dihasilkan informasi berkualitas serta dimanfaatkan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pengendalian dan pemberantasan penyakit menular.(Amiruddin, 2019)