Analisis Gimik Ketidakadilan Melalui Pendidikan Berbasis Literasi Kritis Di Sekolah Dasar

Abstract

The problem of this research is that there is still a lack of application of critical literacy-based learning processes in elementary schools, especially those that raise criticism of power and injustice. The purpose of this study is to analyze the phenomenon of injustice that often occurs in the community through critical literacy education in elementary schools. The research method used is a case study which is expected to be able to reveal and describe in depth how students can interrogate texts and find sentence structures about injustice. The research subjects were grade 4 students of SDN Sukajadi 07 Bandung. The results showed that with critical literacy education, elementary school students were able to interrogate texts and contest the facts of injustice contained therein. Students are also able to associate these problems with human nature who are greedy, cheating and vile. In addition, students can also produce texts that promote social justice, hopes, important messages and solutions for a better future. This research has significance for strengthening critical pedagogy science in elementary schools

Users’ Experiences in Using Book Creator for Creative and Innovative Learning

“…(Sari & Purwanta, 2021). It is suggested that a hybrid learning model can maximize students' understanding, their connection with their teachers, make learning enjoyable, and put them at the center of the learning process Febnesia et al, 2021;Harun et al, 2021;Rachmawati et al, 2022). This perspective is consistent with the constructivist theory of learning, which considers students as active participants in the process of gaining knowledge.…”

Pengembangan Hybrid Learning Model Pada Pembelajaran Ipa Di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif

“…Kelompok online learning adalah kelompok yang melakukan pembelajaran dari rumah sedangkan kelompok face-to-face adalah kelompok yang langsung melaksanakan pembelajaran di kelas. Rachmawati et al, (2022) Model pembelajaran Hybrid dapat menumbuhkan kemampuan literasi digital peserta didik dalam domain afektif, kognitif dan psikomotorik. Penelitian ini berimplikasi terhadap penelitian yang bertujuan untuk dapat mempublikasikan kemampuan literasi digital peserta didik sekolah dasar.…”

“…Penelitian ini berimplikasi terhadap penelitian yang bertujuan untuk dapat mempublikasikan kemampuan literasi digital peserta didik sekolah dasar. (Rachmawati et al, 2022). Nurhasanah (2021) Penelitian lain yang menerapkan model Hybrid learning mengatakan bahwa hal ini dapat membuat pembelajaran menjadi efektif.…”

“…Nurhasanah (2021) Penelitian lain yang menerapkan model Hybrid learning mengatakan bahwa hal ini dapat membuat pembelajaran menjadi efektif. Pemanfaatan model hybrid learning juga ternyata membawa dampak perubahan kemampuan literasi digital peserta didik, hal ini berdasarkan hasil penelitian (Rachmawati et al, 2022) Instrumen dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen validasi produk/media aplikasi dan instrumen uji coba kepada sampel. Instrumen validasi media/produk terdiri dari (1) lembar validasi kelas digital dengan google classroom dan zoom meeting yang dikembangkan berupa kuesioner untuk rekan sejawat yang memiliki kualifikasi di bidang teknologi, (2) lembar validasi materi dari ahli ditujukan untuk diisi oleh rekan sejawat yang memiliki kualifikasi guru profesional, (3) lembar penilaian kualitas media untuk peer reviewer (4) lembar tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik di bidang matematika (5) lembar wawancara dengan peserta didik dan guru untuk mengetahui antusiasme peserta didik dalam belajar Matematika dengan menggunakan model hybrid learning.…”