Analisis Faktor- Faktor Stressor Terhadap Stres Kerja Dan Kinerja Karyawan Kementerian Keuangan

Abstract

Abstract:The purpose of this study was to determine the factors that become a stressor to stress the work and employee performance and to determine the effect of work stress on employee performance Secretariat General of the Ministry of Finance. This research was conducted on the employee group III at 5 (five) units which are under Sekretariatan General of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The analytical method used path analysis using SEM analysis tools SmartPLS. The sample used in the study amounted to 150 respondents. The results showed that the lack of authority in order to carry out the responsibilities of being a major factor in generating stress (stressors) whereas the difficulty to get along with superiors, they cause work stress. While taking risks and thinking hard to always be able to work with either a major factor in improving employee performance. Stressor in the office of the Secretary General of the Ministry of Finance significantly positive effect on employee stress, while in the office of the Secretary General of the Ministry of Finance stressor does not significantly affect the employee performance and job stress did not significantly affect performance.Key words: stressor, stress, employee performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi stressor terhadap stress kerja dan kinerja karyawan serta untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan RI. Penelitian ini dilakukan pada karyawan golongan III pada 5 (lima) unit yang berada di bawah Sekretariatan Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Metode analisis yang digunakan analisis jalur dengan menggunakan alat analisis SEM SmartPLS. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan wewenang untuk bisa melaksanakan tanggung jawab menjadi faktor utama dalam pembangkit stress (Stressor) sedangkan kesulitan bergaul dengan atasan menjadi faktor penyebab stress kerja. Sementara mengambil resiko dan berpikir keras untuk selalu dapat bekerja dengan baik menjadi faktor utama meningkatkan kinerja karyawan. Stressor di kantor Sekjen Kemenkeu berpengaruh positif secara signifikan terhadap stress kerja karyawan, sedangkan stressor di kantor Sekjen Kemenkeu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan stres kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.Kata kunci: stressor, stress kerja, kinerja karyawan PENDAHULUANTujuan dan harapan karyawan terhadap perusahaan seringkali terjadi kesenjangan (gap) dengan realita yang ada. Kesenjangan ini dapat menimbulkan masalah-masalah yang

Influence of individual characteristics and work environment on employee’s motivation and performance

“…This means that the fourth hypothesis in this study is not proven. These results contradict with the results of previous studies conducted by (Moulana, 2017;Murisha, 2011;Pujiwati & Susanty, 2017).…”

“…This means that the number one hypothesis in this study is proven. The results of this study support previous research conducted by (Pujiwati & Susanty, 2017).…”

“…This means that the third hypothesis in this study is proven. These results support previous research con-ducted by (Pujiwati & Susanty, 2017) but contrary to research conducted by (Setiawan, 2013).…”

“…8. Pujiwati & Susanty (2017), The in luence of individual characteristics and employee motivation on performance.…”

Pemberdayaan Desa dengan Keunikan Kemasan Produk pada “One Village One Product” di Kecamatan Bontomarannu

“…UMKM disebut sebagai pahlawan ekonomi Indonesia ketika covid-19 melanda dunia, banyak yang menyadari bahwa Banyak UMKM memiliki ide bisnis yang bagus, nmaun kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga keuangan serta masih menghadapi tantangan untuk teknologi digital (Geraldina et al, 2022;Maesaroh et al, 2024). Bermodalkan usaha yang relative kecil maka kendala pun muncul untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan terampil (Andriyansah, Ginting, et al, 2023;Pujiwati et al, 2023).…”