Upaya untuk memperkecil ketergantungan penduduk terhadap BBM adalah dengan memanfaatkan bioetanol, sumber energi yang dapat diperbaharui, dan praktik konservasi energi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik bioetanol dengan variasi volume larutan sari limbah tongkol jagung dan ampas tebu agar dihasilkan bioetanol dengan kadar tertinggi. Variasi sampel yang digunakan adalah volume larutan sari tongkol jagung dan ampas tebu dengan perbandingan A (100%:0%), B (50%:50%), dan C (0%:100%). Proses pretreatment menggunakan NaOH 0,1 M selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan proses hidrolisis dengan menambahkan asam klorida (HCl) 0,4 N ke dalam larutan sampai pH antara 4-5 dan difermentasi menggunakan ragi roti sebanyak 7,5 gram selama 5 hari. Analisis yang dilakukan pada bioetanol ini antara lain kadar etanol, kadar air, nilai kalor, dan pH. Bioetanol dari limbah tongkol jagung dan ampas tebu dengan karakteristik optimum terdapat pada sampel bioetanol C yaitu ampas tebu yaitu dengan nilai kadar etanol, nilai kadar air, nilai kalor, dan pH yang masing-masing yaitu 95%, 7,6%, 3546,86 kkal/kg, dan 7,4. Hal ini dikarenakan ampas tebu memiliki potensi sebagai bahan baku lignoselulostik yang dapat digunakan untuk menghasilkan bioetanol karena mengandung kadar gula yang tinggi. Semakin tinggi kandungan gula yang terdapat pada bahan baku maka semakin baik bioetanol yang dihasilkan.