2016
DOI: 10.20527/sjmekinematika.v1i2.31
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisa Variasi Waktu Fermentasi Pembuatan Bioetanol Dengan Bahan Kulit Singkong Dan Kulit Nanas

Abstract: This study studied the best levels of bioethanol from a combination of cassava peel and pineapple peel mixtures with 6 gram yeast mass and 72 hours, 96 hours and 120 hours fermentation time, to determine the optimal fermentation time and find ethanol levels according to SNI. This research was carried out by hydrolysis or cassava peel and pineapple peel using aquades for 30 minute to break the molecule into two parts, then carried out the fermentation process using Saccharomyces Cerevisae (yeast) and the distil… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penelitian dilakukan dengan menguji kadar bioetanol dari hasil destilasi menggunakan pen refractometer dan mengukur kadar bioetanol menggunakan gas chromatography. Kulit singkong dan kulit nanas memiliki kadar bioetanol tertinggi dengan variasi 100% kulit singkong dan 0% kulit nanas dengan waktu 120 jam menghasilkan kadar bioetanol 89,81% (Subagyo & Arifin, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian dilakukan dengan menguji kadar bioetanol dari hasil destilasi menggunakan pen refractometer dan mengukur kadar bioetanol menggunakan gas chromatography. Kulit singkong dan kulit nanas memiliki kadar bioetanol tertinggi dengan variasi 100% kulit singkong dan 0% kulit nanas dengan waktu 120 jam menghasilkan kadar bioetanol 89,81% (Subagyo & Arifin, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada jurnal ketiga (23), menggunakan bakteri Zymomonas mobilis sebanyak 1 jarum ose yang diinokulasikan kedalam 1 ml media tumbuh untuk memperoleh kadar bioetanol tertinggi yaitu sebesar 11%. Subagyo (28), menyatakan bahwa jenis mikroba digunakan akan berpengaruh pada lamanya proses fermentasi dan alkohol yang dihasilkan. Bakteri memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, toleran terhadap suhu, pH rendah, dan tahan terhadap etanol pada konsentrasi tinggi (36), sehingga bakteri berpotensi dalam menghasilkan etanol dan lebih ekonomis (3).…”
Section: Jenis Dan Jumlah Mikrobaunclassified
“…Meningkatannya jumlah penduduk dunia sangat berkaitan erat dengan proyeksi pemakaian energi fosil. Hal tersebut menginisiasi masyarakat untuk berinovasi mengembangkan sumber energi terbarukan untuk mensubtitusi sebagian penggunaan bahan bakar fosil [1]. Salah satu sumber bahan baku untuk energi terbarukan adalah bioetanol.…”
Section: Pendahuluanunclassified