2022
DOI: 10.47753/je.v7i2.127
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Anak Jalanan pada Masa Pandemi COVID-19 di Kota Palembang

Abstract: Penelitian ini mengkaji tentang keberadaan anak jalanan pada masa pandemi Covid-19 yang semakin bertambah, dimana hal ini ditandai dengan terjadinya penambahan jumlah anak jalanan yang kebanyakan masih sekolah, penambahan lokasi penyebaran, dan penambahan variasi pekerjaan anak jalanan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan potret anak jalanan pada masa pandemi Covid-19 di Kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dila… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Pada saat pandemi sebagian besar responden membeli obat untuk swamedikasi di apotek yaitu sebesar 87,6%. Hasil ini sejalan dengan penelitian Pariyana (2021) dimana responden memperoleh obat terbanyak yaitu apotek (68,9%). Namun terdapat 12,4% responden tidak membeli obat di apotek saat melakukan swamedikasi hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2019) dimana menurut penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tempat responden memperoleh obat swamedikasi di apotek 29,8% yaitu di warung 55,8%, toko obat 8,5%, supermarket 4,4% alasan seseorang cenderung membeli obat di tempat tersebut dikarenakan lebih terjangkau dan faktor kemudahan untuk dapat menjangkaunya merupakan alasan pemilihan warung menjadi sebagai tempat pembelian obat untuk swamedikasi (Harahap et al, 2017).…”
Section: Metodeunclassified
“…Pada saat pandemi sebagian besar responden membeli obat untuk swamedikasi di apotek yaitu sebesar 87,6%. Hasil ini sejalan dengan penelitian Pariyana (2021) dimana responden memperoleh obat terbanyak yaitu apotek (68,9%). Namun terdapat 12,4% responden tidak membeli obat di apotek saat melakukan swamedikasi hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2019) dimana menurut penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tempat responden memperoleh obat swamedikasi di apotek 29,8% yaitu di warung 55,8%, toko obat 8,5%, supermarket 4,4% alasan seseorang cenderung membeli obat di tempat tersebut dikarenakan lebih terjangkau dan faktor kemudahan untuk dapat menjangkaunya merupakan alasan pemilihan warung menjadi sebagai tempat pembelian obat untuk swamedikasi (Harahap et al, 2017).…”
Section: Metodeunclassified