2020
DOI: 10.15294/kemas.v16i2.16610
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

An effective approach method in improving the attitude of preventing narcolema (drugs through the eye) in junior high school students in the city of Samarinda

Abstract: Studi terbaru menunjukkan bahwa terpapar materi pornografi merupakan hal yang biasa. Pengakses pornografi atau narkolema oleh anak-anak dibawah umur sudah sangat memprihatinkan. Penanggulangan dampak narkolema perlu segera dilakukan dengan berbagai usaha preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang efektif dalam meningkatkan sikap siswa dalam pencegahan Narkolema. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan non-equivalent control group with pre-test and post-test bertujuan unt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dari sudut pandang neurosains, pornografi dianggap serupa, bahkan lebih berbahaya dari narkotika. Konsumsi pornografi merusak 5 bagian otak, sementara narkotika "hanya" 3 bagian saja, sehingga beberapa pihak menyebut pornografi dengan istilah narkolema, atau narkotika lewat mata (Winarti et al, 2020). Akan tetapi berbeda dari jenis adiksi lain seperti alkohol atau narkotika yang berbasis dosis/jumlah, adiksi pornografi berbasis pada kebaruan (novelty).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari sudut pandang neurosains, pornografi dianggap serupa, bahkan lebih berbahaya dari narkotika. Konsumsi pornografi merusak 5 bagian otak, sementara narkotika "hanya" 3 bagian saja, sehingga beberapa pihak menyebut pornografi dengan istilah narkolema, atau narkotika lewat mata (Winarti et al, 2020). Akan tetapi berbeda dari jenis adiksi lain seperti alkohol atau narkotika yang berbasis dosis/jumlah, adiksi pornografi berbasis pada kebaruan (novelty).…”
Section: Pendahuluanunclassified