“…Berfungsi sebagai penghubung kedua belahan otak berbagi informasi, meskipun awalnya hanya satu belahan yang menerima informasi, memungkinkan pertukaran informasi antara hemisphere kiri dan kanan (Springer et al dalam Zillmer et al, 2008) Penelitian yang dilakukan oleh Wolff, et al, (2015) menjelaskan bahwa terdapat peningkatan dan ketebalan corpus callosum pada bayi yang mengalami autis berusia 6 bulan Frazier & Hardan, 2009;Lainhart et al, (dalam Casanova, et al, 2011) (Schumann, et al, 2010) Penelitian yang dilakukan Wolff, et al, (2012) dengan menggunakan diffusion tensor imaging (DIT), menemukan gangguan dalam perkembangan white matter sudah ada pada bayi berusia 6 bulan (kemungkinan akan semakin besar jika mempunyai saudara kandung yang terdiagnosa autis). Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Carper, Moses, Tigue, Courchesne, 2002;Hazlett, et al, 2005;Schumann, et al, (dalam Ecker, 2016); menjelaskan bahwa pelebaran otak dipengaruhi oleh peningkatan volume white matter pada anak autis Perkembangan yang tidak normal dari white matter cortex dan/atau berbeda dalam jumlah CSF (cerebrospinal fluid) berkontribusi terhadap peningkatan volume otak (Carper, et al, 2002;Hazlett, et al, 2005;Schumann, et al, dalam Ecker, 2016).…”