Jeroan ikan cakalang yang kaya protein berpotensi sebagai sumber senyawa perangkap lalat rumah Musca domestica maupun sumber antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi jeroan ikan cakalang berupa lambung, usus, hati dan campuran sebagai sumber komponen perangkap lalat rumah dan antibakteri. Jeroan ikan cakalang disimpan selama dua hari pada suhu ruang. Kadar air, protein, TVB, komposisi asam amino, aktivitas perangkap lalat, dan aktivitas antibakteri kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air, lemak, dan TVB dari semua bagian jeroan ikan cakalang meningkat, sedangkan kadar proteinnya menurun selama penyimpanan dua hari. Kadar air berkisar dari 73,90% bb sampai 85,19% bb. Kadar protein berkisar dari 14,46% bb sampai 18,07% bb. Kadar lemak berkisar dari 0,95% bb sampai 2,71% bb, sedangkan kadar TVB berkisar dari 64,74 mg N/100 g sampai 133,92 mg N/100 g. Komposisi asam amino utama jeroan ikan cakalang adalah asam glutamat, arginina, glisina, fenilalanina, tirosina, lisina, serina, valina, dan histidina. Peningkatan kadar TVB selama penyimpanan dua hari berkaitan dengan aktivitas jeroan lambung dalam menjerap lalat yang paling tinggi dengan rataan 13,50 ekor. Penghambatan bakteri terbesar dihasilkan oleh jeroan campuran hari ke-0 pada konsentrasi 75%, baik terhadap Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli, dengan zona hambat masing-masing sebesar 9,30 mm dan 8,78 mm. Aktivitas antibakteri pada kedua bakteri uji tergolong berdaya sedang. Senyawa pemerangkap dan antimikroba diduga berkaitan erat dengan komposisi asam amino jeroan ikan cakalang. Penelitian lebih mendalam terhadap peran asam amino sebagai komponen utama pemerangkap lalat maupun antimikroba dari jeroan cakalang menjadi subyek penelitian selanjutnya.