Mayoritas masyarakat Gorontalo menggunakan daun binahong sebagai tanaman herbal dengan konteks tradisi secara turun temurun sehingga sudah menjadi kebiasaan. Binahong sering dipakai oleh masyarakat sebagai tanaman herbal yang berkhasiat. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fisikokimia dan hedonik terhadap pembuatan minuman herbal binahong (Anredera cordifolia) dengan penambahan kayu manis terhadap kadar air, kadar abu, antioksidan, dan juga mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap uji organoleptik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu S1 = air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g, S2= air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g, dan S3 = air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, dan antioksidan serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan (1) kadar air tinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 3,55% dan terendah terdapat pada perlakuan S2 (air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 10 g) dengan nilai 1,56% dan kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 0,52 dan terendah terdapat pada perlakuan S1(air rebusan binahong 500 ml + bubuk kayu manis 5 g) dengan nilai 0,23%. (2) Uji organoleptik minuman herbal binahong serbuk terhadap aroma yang disukai panelis terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (4,40), pada rasa yang disukai terdapat pada perlakuan S3 dengan skor (3,73), dan pada warna terdapat pula pada perlakuan S3 dengan skor (4,50), serta (3) uji antioksidan hasil perlakuan terbaik dari uji organoleptik terdapat diperlakuan S3 (air rebusan 500 ml + bubuk kayu manis 15 g) dengan nilai 69 ppm.