Air Disinfection for Airborne Infection Control with a Focus on COVID‐19: Why Germicidal UV is Essential^†

Abstract

Aerosol transmission is now widely accepted as the principal way that COVID-19 is spread, as has the importance of ventilation-natural and mechanical. But in other than healthcare facilities, mechanical ventilation is designed for comfort, not airborne infection control, and cannot achieve the 6 to 12 room air changes per hour recommended for airborne infection control. More efficient air filters have been recommended in ventilation ducts despite a lack of convincing evidence that SARS-CoV-2 virus spreads through ventilation systems. Most transmission appears to occur in rooms where both an infectious source COVID-19 case and other susceptible occupants share the same air. Only two established roombased technologies are available to supplement mechanical ventilation: portable room air cleaners and upper room germicidal UV air disinfection. Portable room air cleaners can be effective, but performance is limited by their clean air delivery rate relative to room volume. SARS-CoV-2 is highly susceptible to GUV, an 80-year-old technology that has been shown to safely, quietly, effectively and economically produce the equivalent of 10 to 20 or more air changes per hour under real life conditions. For these reasons, upper room GUV is the essential engineering intervention for reducing COVID-19 spread.

Tinjauan Teknologi Inaktivasi Virus Untuk Penanggulangan Pandemi Covid-19

“…Teknologi disinfeksi ruangan telah dikembangkan oleh beberapa pihak dan juga telah disarankan untuk digunakan dalam pencegahan virus SARS-CoV-2 (misalnya Morawska et al 2020;Nardell 2021), namun penerapannya secara luas tergantung dari investasi yang dikeluarkan. Teknologi ini menggunakan prinsip disinfeksi dengan sinar UV yang dikombinasikan dengan sistem filtrasi udara menggunakan filter HEPA dan sistem sirkulasi udara yang membantu mengurangi peluang penyebaran virus dalam ruangan.…”

“…Jumlah lubang udara bersih untuk satu ruangan dapat disesuaikan dengan luas ruangan dan kapasitas sistem disinfeksi udara yang digunakan. Penempatan HEPA berdasarkan literatur dan sumber-sumber lainnya (termasuk aplikasi di rumah sakit) bervariasi, sebagian menempatkan HEPA filter upstream blower (Secretariat MA 2005) dan lampu UV, ada yang downstream blower atau kedua-duanya (Nardell 2021). Terlepas dari penempatan filter HEPA tersebut, hal penting yang perlu dicapai adalah efisiensi penyisihan partikel virus dari udara yang dialirkan ke dalam ruangan dan jumlah udara yang dialirkan ke dalam ruangan.…”

“…Efektivitas alat ini perlu diuji secara ilmiah agar klaim dari alat ini dapat dipertanggungjawabkan mengingat risiko penyebaran penyakit ini yang cukup tinggi. Variabel penentu dari aplikasi teknologi ini di antaranya adalah lama waktu paparan sinar UV dan volume udara bersih yang dialirkan ke dalam ruangan per jam (air change per hour, ACH) (Nardell 2021). Hingga kini belum ada standar yang dikeluarkan oleh lembaga resmi terkait dengan besaran ACH yang diperlukan untuk desinfeksi ruangan terkait Covid-19.…”

“…Teknologi desinfeksi ruangan lainnya yang disarankan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 adalah desinfeksi ruangan dengan sinar UV langsung (Nardell 2021). Pada teknologi ini, sinar UV dipancarkan dari lampu di langit-langit ruangan atau bagian atas dinding ruangan, dan dikombinasikan dengan kipas angin untuk sirkulasi udara (Nardell dan Nathavitharana 2020; Morawska et al 2020;Nardell 2021). Aplikasi teknologi ini secara luas masih menghadapi isu keamanan, khususnya bila ruangan digunakan untuk aktivitas manusia pada saat lampu UV dinyalakan.…”

Antiviral Nanomaterials for Designing Mixed Matrix Membranes

“…However, to invent new antiviral vaccines and medicines, enormous efforts and a substantial amount of time are required. Thus, in a situation without effective vaccines, the prevention of contact with viruses through physically filtering (i.e., membrane filtration) and chemically destroying viruses (i.e., disinfection) is the most critical approach to avert viral transmission [ 4 , 5 , 6 ].…”