Adaptasi Legum Pohon yang Diinokulasi dengan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Saat Cekaman Kekeringan

Sowmen, Simel; Abdullah, Lolav Salim; Karti, P. D. M. H.; Soepandi, Didie

doi:10.25077/jpi.16.1.46-54.2014

Cited by 3 publications

(2 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pengamatan ketebalan daun dan stomata menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x, dihitung dan diukur secara manual menggunakan mikrometer. Pengamatan potensial air daun menggunakan alat WP4 PotentiaMeter (Sowmen et al, 2014) di Laboratorium Fisiologi Stress Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI.…”

Section: Metode Penelitianunclassified

Tetraploid teak seedling was more tolerant to drought stress than its diploid seedling

Ridwan¹,

Handayani²,

Riastiwi³

et al. 2018

JPKW

View full text Add to dashboard Cite

Kebutuhan kayu jati (Tectona grandis L.f.) untuk industri nasional hanya bisa dipenuhi sekitar 0,75 juta m 3 /tahun dari 2,5 juta m 3 /tahun yang diantaranya disebabkan oleh umur panen pohon jati yang lama dan semakin berkurangnya lahan yang sesuai dengan habitat jati akibat perubahan iklim. Indonesia memiliki lahan kering yang cukup luas untuk pengembangan jati, sehingga dibutuhkan bibit tanaman jati yang bisa tumbuh cepat dan tahan dengan kondisi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat ketahanan klon jati tetraploid dengan diploid terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan ulangan sebanyak 9 kali di rumah kaca. Faktor pertama adalah klon diploid (2x) dan tetraploid (4x). Faktor kedua adalah tingkat cekaman kekeringan meliputi interval penyiraman 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan disiram hanya di awal perlakuan. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, luas daun, ketebalan daun, potensial air daun, stomata, perakaran, dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kedua klon bibit jati menurun dalam kondisi cekaman kekeringan, namun pertumbuhan bibit tetraploid lebih baik dibandingkan dengan bibit diploidnya. Kata kunci:

show abstract

Section: Metode Penelitianunclassified

Tetraploid teak seedling was more tolerant to drought stress than its diploid seedling

Ridwan¹,

Handayani²,

Riastiwi³

et al. 2018

JPKW

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hal ini sesuai dengan pendapat Salisburry dan Ross (1995) dikutip Sawen (2012), bahwa laju pertumbuhan tanaman secara linear berhubungan dengan nilai substrat hasil fotosintesis yang tersedia untuk pertumbuhan. Ada kemungkinan juga bahwa pertumbuhan tanaman yang lambat dipengaruhi oleh cekaman suhu dan berkurangnya ketersediaan air dalam tanah, seperti yang dikemukakan Sowmen et al (2014) bahwa apabila Tabel 2. Produksi bahan kering, produksi bahan organik, produksi protein kasar dan produksi serat kasar rumput Sorghum plumosum var.…”

Section: Laju Pertumbuhan Dan Jumlah Anakanunclassified

Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Umur Tanaman terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Kume (Sorghum plumosum var. timorense)

Keraf

Nulik

Mullik

2015

JPI

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas sorghum plumosum var. timorense dengan pemberian pupuk nitrogen dan umur tanaman. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 4 level pupuk nitrogen (faktor 1) dan 6 level umur tanaman (faktor 2) yang diulang 4 kali. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan, jumlah anakan, produksi biomasa, kandungan nutrisi dan kecernaan in vitro. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk nitrogen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan kering dan produksi serat kasar, namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan, jumlah anakan, produksi bahan organik, produksi protein kasar, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Sedangkan faktor umur tanaman berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap semua parameter yang diamati. Interaksi kedua faktor tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap jumlah anakan, produksi bahan kering, produksi bahan organik dan produksi serat kasar, namun berpengaruh (P<0,5) terhadap laju pertumbuhan, produksi protein kasar dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.

show abstract

Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula yang Diproduksi dengan Teknik Fortifikasi Nutrisi Berbeda terhadap Produktivitas Stylosanthes guianensis pada Cekaman Kekeringan

Marzukah,

Manuhara Karti,

Prihantoro

2023

JINTP

View full text Add to dashboard Cite

This study aimed to test the effectiveness of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) products against stylo plants (Stylosanthes guianensis) under drought stress conditions. The research design used a factorial complete random pattern (CRD) with 2 factors. Factor A was AMF: F0 (control), FU (superior AMF as a comparison), FIPB1 (1000ppm ABmix nutrient fortification technique), FIPB2 (2000ppm ABmix nutrient fortification technique), FIPB3 (3000ppm ABmix nutrient fortification technique). Factor B was the drought level, 100% field capacity (FC), 60% FC (medium dry level), and 40% FC (high dry level). The fertilizer for control plants (without AMF) was 100% dose, while plants with AMF were given a 50% dose, adding AMF ± 20 grams. The results showed an interaction between the drought factor and the different types of AMF. AMF was effective in symbiosis with stylo plants at all levels of drought. FIPB1 and FIPB2 could increase plant adaptation up to 60% FC. All AMF inoculations effectively increased leaf chlorophyll content at all drought levels. Biomass accumulation in FU and FIPB1 plants produced the best biomass. The research concluded that the quality of AMF produced with different nutrient fortifications were as good as the superior AMF (FU). Inoculation of AMF products (IPB1, IPB2, and IPB3) with 50% fertilization effectively increased the adaptation and production of Stylosanthes guianensis to a drought level of 60% FC compared to control (without AMF, 100% fertilization). Key words: Arbuscular mycorrhizal fungi, drought level, productivity, Stylosanthes guianensis

show abstract

Adaptasi Legum Pohon yang Diinokulasi dengan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Saat Cekaman Kekeringan

Cited by 3 publications

References 6 publications

Tetraploid teak seedling was more tolerant to drought stress than its diploid seedling

Tetraploid teak seedling was more tolerant to drought stress than its diploid seedling

Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Umur Tanaman terhadap Produksi dan Kualitas Rumput Kume (Sorghum plumosum var. timorense)

Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula yang Diproduksi dengan Teknik Fortifikasi Nutrisi Berbeda terhadap Produktivitas Stylosanthes guianensis pada Cekaman Kekeringan

Contact Info

Product

Resources

About