A Review on Liquid Fuel Recovery from Waste Plastic Using Pyrolysis Process

Abstract

The globally increasing demand for plastics is causing the increase in plastic wastes landfill which has serious environmental harms. Demand for plastic is increasing but the petroleum reserves are depleting and as plastics are obtained from petroleum, converting waste plastic into liquid hydrocarbon fuel is most suitable option for the minimizing the plastic waste which will either landfilled. Using Pyrolysis process we can convert plastic waste into liquid hydrocarbon fuel as this fuel has matching characteristics with the fuels like diesel or petrol, the process of pyrolysis is considered for conversion. In this paper the pyrolysis process is reviewed for different types of plastics and the process parameters that can affect the final end product that are gaseous, oil and char. The main parameters of the process are temperatures, type of reactors, type of fluidizing gas, pressure, catalysts, residence time.

Review: Potensi limbah Plastik dan Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan Dengan Proses Pirolisis

“…Namun terbukti bahwa proses daur ulang plastik sangat sulit dan mahal karena terkendala biaya buruh untuk proses pemisahan [17]. Selain itu, proses daur ulang memiliki potensi terhadap pencemaran air sungai [18]. Pemisahan diperlukan karena plastik terbuat dari berbagai jenis dengan kegunaan yang berbeda.…”

“…Sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan limbah ini adalah dengan mengkonversi LDPE menjadi energi. Teknologi pirolisis, untuk merubah limbah LDPE menjadi bahan bakar, telah menjadi perhatian oleh banyak peneliti saat ini [18,19,37].…”

“…Seiring dengan perkembangan teknologi pirolisis maka desain reaktor untuk maksud tersebut juga ikut berkembang guna optimalisasi performa proses pirolisis dan bertujuan untuk mengasilkan produk biofuel dengan yield yang tinggi dan berkualitas. Pada beberapa penelitian yang telah dilakukan, pirolisis dalam skala laboratorium, umumnya menggunakan reaktor batch, semibatch atau kontinyu (jenis fluidized bed dan fixed-bed) [12,18,20,56,57]. Masing-masing jenis reaktor ini memiliki keunggulan dan kelemahan yang akan dijelaskan berikut ini:…”