A Kinetic Analysis of Acid Leaching of Niobium and Zirconium from Titania Waste Residue Stream: an Energy Efficient Methodology for the Reclamation of Metal Values

Makanyire, Terence; Jha, Animesh; Sutcliffe, Stephen

doi:10.1007/978-3-319-48220-0_13

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 8 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dalam penelitian ini, pemungutan zirkonium dari tailing magnetik pasir zirkon dipelajari secara terperinci. Zirkon mempunyai stabilitas yang tinggi (dG, 1400K = -1498,1kjmol -1 ) [16], sehingga dekomposisi zirkon membutuhkan suhu yang tinggi dan bahan kimia yang reaktif. Proses dekomposisi yang banyak digunakan melibatkan fusi kaustik zirkon dengan menggunakan kelebihan natrium hidroksida [17].…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Proses dekomposisi yang banyak digunakan melibatkan fusi kaustik zirkon dengan menggunakan kelebihan natrium hidroksida [17]. Natrium zirkonat terbentuk bersama dengan natrium silikat, dan semua produk hasil dekomposisi ditambahkan air untuk melarutkan natrium silikat dan menghidrolisis natrium zirkonat membentuk Zr(OH)4 [16]. Hidroksida yang terbentuk kemudian dapat disaring dan dikalsinasi ke ZrO2 atau diolah dengan asam untuk diproses lebih lanjut menjadi senyawa lain.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Sedangkan untuk reagen pelindian HCl, pemungutan zirkonium meningkat menjadi 44%. Meningkatkan suhu lebih lanjut dalam proses pelindian akan menurunkan hasil pemungutan zirkonium [16], hal ini mungkin disebabkan karena terjadinya presipitasi oksida hidro dari zirkonium [23]. Fenomena yang sama juga diamati pada logam transisi lain seperti nikel [24] dan titanium [16].…”

Section: Pengaruh Suhuunclassified

“…Meningkatkan konsentrasi asam dari 0,125 M menjadi 2 M, pemungutan zirkonium meningkat dari 14% menjadi 22%. Hal ini dikarenakan peningkatan konsentrasi reaktan meningkatkan laju kecepatan reaksi pelindian [16]. Namun hal serupa tidak berlaku untuk pemungutan zirkonium mengunakan HCl.…”

Section: Pengaruh Konsentrasiunclassified

See 3 more Smart Citations

Pelindian Zirkonium Dari Tailing Magnetik Pasir Zirkon Hasil Roasting Menggunakan Naoh

Trisnawati

2020

metal.

View full text Add to dashboard Cite

Tailing pertambangan adalah penyebab sebagian besar pencemaran lingkungan yang terkait dengan industri ekstraktif. Peningkatan risiko pencemaran lingkungan telah diamati di seluruh dunia karena sejumlah besar pengolahan bijih kadar rendah. Dalam penelitian ini, pemulihan zirkonium dari tailing magnetik pasir zirkon telah diselidiki. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi operasi pencucian terhadap pemulihan zirkonium dari tailing magnetik pasir zirkon. Tailing magnetik pasir zirkon yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT Monokem Surya. Awalnya, tailing magnetik pasir zirkon dipanggang dengan tujuan memisahkan senyawa zirkonium dan silikat sebagai pengotor. Proses pemanggangan telah dilakukan dengan mereaksikan tailing magnetik zirkon pasir dan NaOH dengan perbandingan 1: 1 pada 450 °C selama 3 jam. Produk tersebut kemudian dicuci, dikeringkan dan dilindi menggunakan larutan HCl dan H2SO4. Untuk mengetahui kinerja pelindian, kondisi operasi bervariasi termasuk suhu (30 °C-110 °C), konsentrasi asam (0,125M-2M) dan rasio padat terhadap cair (0,05 g/mL-0,25 g/mL). Ditemukan bahwa pemulihan zirkonium mencapai optimal ketika proses pelindian menggunakan 0,5 M HCl dan H2SO4. Menggunakan kondisi ini, pemulihan 88% dan 26% diperoleh untuk zirkonium menggunakan HCl dan H2SO4, masing-masing.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified