2017
DOI: 10.1016/j.pnucene.2017.05.029
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A feasibility study on fast reactor with low-enriched uranium fuel at Kyoto University Critical Assembly

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(6 citation statements)
references
References 17 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Substitution of the molecular density of UO2 (NUO2) from equation (2) produces the atomic density of Uranium and Oxygen using equation (6)…”
Section: Simulation Methodsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Substitution of the molecular density of UO2 (NUO2) from equation (2) produces the atomic density of Uranium and Oxygen using equation (6)…”
Section: Simulation Methodsmentioning
confidence: 99%
“…This parameter can be freely chosen to determine the expected value of HTR criticality. Reactor criticality is a variable that express the state of the reactor to get optimum operation [6,7]. Hence, it is important to simulate the reactor state at different variation of kernel radii and UO2 enrichment before conduct the operation in order to produce the expected criticality value [8,9].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Pengalihan pengkayaan uranium dari >90% 235 U menjadi <20% 235 U yang digagas oleh Department of Energy (DOE)-USA berdampak pada penurunan jumlah 235 U di dalam bahan bakar sehingga kinerja reaktor juga menurun [1]. Upaya untuk mempertahankan kinerja reaktor (minimal sama) seperti pada penggunaan bahan bakar dengan uranium pengkayaan tinggi (>90% 235 U), salah satu alternatif yang dilakukan adalah menggunakan bahan bakar baru yang memiliki densitas uraium tinggi sehingga jumlah 235 U dapat ditingkatkan dalam bahan bakar tanpa merubah desain maupun dimensi bahan bakar tersebut [1,2]. Peningkatan densitas uranium dari 2,96 gU/cm 3 menjadi 4,8 gU/cm 3 menyebabkan kandungan 235 U di dalam bahan bakar menjadi lebih besar sehingga dapat memperpanjang siklus operasi reaktor karena waktu tinggal (life time) bahan bakar di dalam reaktor lebih lama.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peningkatan densitas uranium dari 2,96 gU/cm 3 menjadi 4,8 gU/cm 3 menyebabkan kandungan 235 U di dalam bahan bakar menjadi lebih besar sehingga dapat memperpanjang siklus operasi reaktor karena waktu tinggal (life time) bahan bakar di dalam reaktor lebih lama. Hal ini mengurangi penggantian bahan bakar (refuelling) sehingga effisiensi dan ekonomisasi daur bahan bakar meningkat [2,3].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Uji non-destructive bertujuan mengetahui dan mendeteksi adanya cacat pada permukaan, distribusi hasil fisi spektrum gamma, pengamatan visual dan mengukur tebal atau diameter pelat elemen bakar (PEB) U3Si2/Al. Hasil pengujian non destructive terhadap PEB U3Si2/Al menunjukkan performance yang baik karena tidak ada cacat maupun sifat anomali yang ditunjukkan [1], [2]. Sementara itu, uji merusak bertujuan untuk mengetahui metalografi atau ceramografi yang disebabkan adanya interaksi antara U3Si2/Al dengan bahan kelongsong AlMg2 maupun interaksi meat U3Si2 dengan matriks Al yang disebabkan oleh radiasi serta uji fisiko-kimia untuk mengetahui berat hasil fisi dengan cara melakukan pemisahan cesium maupun uranium dalam bahan bakar yang telah dilakukan iradiasi di reaktor.…”
unclassified