“…Bentuk ornamennya yang teratur, geometris, dan seimbang menjadikan ornamen ini memenuhi syarat untuk dikaji secara matematis. Di sisi lain, kajian matematis terhadap ornamen berbudaya telah banyak dilakukan, seperti pada Masjid Jamik Sumenep , Masjid Cheng-Hoo (Ilmiyah et al, 2021) , Keraton Sumenep (Alghar & Jamaluddin, 2024), Monumen Trikora (Radjak et al, 2022), Rumah Gadang (Fitriza, 2018), dan rumah adat Batak (Ditasona, 2018).…”