Untitled

Abstract

AbstrakPower otot tungkai merupakan suatu komponen yang sangat menentukan dalam cabang olahraga pencak silat pada umumnya, khususnya pada atlet Pencak Silat PBSS Kuningan Club. Masih rendahnya power otot tungkai, sehingga pada saat melakukan tendangan, atlet masih mudah untuk ditangkap atau dipatahkan itu menjadi sebuah masalah dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan beban Leg Press terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet PBSS Kuningan Pencak Silat Club. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian adalah 10 atlet putri. Instrumen yang digunakan Standing Board Jump (lompat jauh tanpa awalan). Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata tes awal 178,5 dan nilai rata-rata pada tes akhir 186,1. Kemudian dianalisis menggunakan statistik uji-t untuk menguji hipotesis statistik. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t = 12,44. Sedangkan dari tabel pada α = 0,05 t tabel(1-α) = 2,101 dengan derajat kebebasan (dk) = = 10 + 10 -2 = 18. Karena t hitung >t tabel (1-α) 12,44 >2,101 maka H 1 diterima. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh latihan leg press terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlet Pencak Silat PBSS Kuningan Club Tahun 2016.Kata kunci : Latihan leg press, power otot tungkai, pencak silat AbstractThe strength of the leg muscles is a very decisive component in the pencak silat sport in general, specifically for the Kuningan PBSS Pencak Silat athletes. Still, low leg muscle strength, so that when doing kicks, athletes are still easy to be captured or broken into a problem in this study. The purpose of this study was to study the effect of Leg Press weight training on increasing leg power in athletes PBSS at the Pencak Silat Club in Kuningan. This type of research uses research methods with the design of one group pre-test and post-test design. The population in this study was 30 people. Sample selection was done by purposive sampling technique. The research sample was 10 female athletes. The instrument used is Standing Board Jump (long jump without prefix). From the test results, the initial test average score is 178.5 and the final test average value is 186.1. Then analyzed using t-test statistics for evaluating the statistical hypothesis. From the calculation results obtained a value of t = 12.44. Whereas from the table at α = 0.05 ttable (1-1 / 2 α) = 2.101 with degrees of freedom (dk) = n_1 + n_2-2 = 10 + 10 -2 = 18. Because tcount> t table (1-1 / 2 α) 12.44> 2.101 then H1 is accepted. The conclusion is the effect of foot training on increasing leg

The Use of Junior Weight Vest on Arm Strength in Junior Pencak Silat Athletes

“…Weight training for children does not break the rules and can be done according to the child's condition (Cahyono & Abdurrochim., 2022;Yusup et al, 2021). Endurance/weight-bearing exercises in children can improve physical abilities and performance in sports (Setiawati & Hadiana, 2016). In addition, using the JWV in training has trained the body to accept more weights than usual when not using the JWV.…”

Minat Peserta Didik terhadap Ekstrakurikuler Sepak Bola di Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

“…Kondisi ini didukung dengan banyaknya kompetisi dan kejuaraan antar sekolah di bidang olahraga bahkan sampai pada level Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Potensi yang timbul dari iklim kompetisi ini akan membuat keberadaan ekstrakurikuler di sekolah sebagai lumbung atlet pelajar menjadi sangat sentral dan harus dikelola dengan baik, terarah serta berkesinambungan sebagai dasar pembinaan olahraga pelajar (Hudain & Ishak, 2020;Setiawati & Hadiana, 2016). Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler.…”

Motivasi Atlet Mengikuti Latihan di UPT Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa

“…Olahraga prestasi adalah olahraga yang menggunakan kompetensi untuk mencapai tujuan dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Latihan merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui oleh seorang atlet untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya (Aguss et al, 2020;Setiawati et al, 2016). Jika atlet tidak berlatih, mereka tidak akan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan berprestasi (Aulia et al, 2021;Sutoro et al, 2020).…”