AbstrakDaun karet bervariasi antar klon dalam hal bentuk, ukuran, morfologi dan anatomi. Stadia perkembangan daun karet dapat dibedakan menjadi fase A, B, C dan D. Pada fase A, anak daun menggantung vertikal terhadap tangkai daun. Pada fase B daun berwarna coklat kehijauan cerah dan bertekstur lembut. Pada fase C anak daun hampir tumbuh sempurna dan helaian daun tegak. Pada fase D anak daun telah berkembang sempurna mendekati horizontal terhadap tangkai daun. Secara fisiologis fase A dan B bersifat sink, sedangkan fase C dan D merupakan source. Transisi yang lebih cepat dari fase daun sink ke source pada daun baru merupakan respon penting terhadap cekaman lingkungan dan patogen. Oleh sebab itu, perkembangan ontogenetik daun dapat digunakan sebagai penanda awal kemampuan tanaman beradaptasi terhadap lingkungan dan patogen. Penelitian sejenis perlu dilakukan dengan objek klon-klon dan kondisi lingkungan yang spesifik di Indonesia.