2022
DOI: 10.1590/1980-220x-reeusp-2022-0137en
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tuberculosis from the perspective of men and women

Abstract: Objective: To analyze aspects related to the experience of tuberculosis from the perspective of men and women with tuberculosis. Method: Qualiquantitative cross-sectional study. Patients with tuberculosis in the city of Campina Grande-PB were interviewed through a semi-structured questionnaire between September/2017 and January/2018. Discourse Analysis and Chi-Square test were performed. Results: Sixty-three subjects were interviewed, of which 34 (54.0%) were men. There was an association of the category gen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 16 publications
(21 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dengan kedekatan personal yang terbentuk karena kesamaan gender tersebut, maka informasi mengenai TB lebih mudah diterima dan stigma juga bisa dapat dikendalikan seiring dengan peningkatan cakupan skrining dan pengobatan TB (Medina-Marino et al, 2022). Intervensi kesehatan oleh kader laki-laki ini dapat dijadikan sebagai bentuk intervensi terhadap kesenjangan pengetahuan dan perbedaan perspektif antara laki-laki dan perempuan terhadap konsep sehat sakit terutama pengendalian TB, dimana laki-laki secara sosial berperan sebagai penyedia keuangan dan perempuan sebagai perawat (Silva, Pinto, Orlandi, Figueiredo, França, & Bertolozzi, 2022).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dengan kedekatan personal yang terbentuk karena kesamaan gender tersebut, maka informasi mengenai TB lebih mudah diterima dan stigma juga bisa dapat dikendalikan seiring dengan peningkatan cakupan skrining dan pengobatan TB (Medina-Marino et al, 2022). Intervensi kesehatan oleh kader laki-laki ini dapat dijadikan sebagai bentuk intervensi terhadap kesenjangan pengetahuan dan perbedaan perspektif antara laki-laki dan perempuan terhadap konsep sehat sakit terutama pengendalian TB, dimana laki-laki secara sosial berperan sebagai penyedia keuangan dan perempuan sebagai perawat (Silva, Pinto, Orlandi, Figueiredo, França, & Bertolozzi, 2022).…”
Section: Pembahasanunclassified