Effect of virtual reality on preoperative anxiety in patients undergoing septorhinoplasty

Efektivitas Virtual Reality dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Pre Operatif pada Pasien yang Menjalani Prosedur Anestesi: Literatur Review

“…6 penelitian dengan desain RCT membandingkan VR (lingkungan yang realistis di mana pasien dapat mengalami berbagai langkah operasi, dari wawancara pertama dengan ahli bedah, ahli anestesi, masuk ke bangsal bedah, ruang operasi, dan ruang pemulihan pasca operasi) dengan perawatan/pemberian informasi standar (5,8,12,14,18,19), 1 RCT membandingkan VR dengan Tablet dengan aplikasi game berbasis audiovisualtactile stimulasi serta tujuan yang ditentukan (Candy Crush) (20), 1 penelitian dengan desain kohort prospektif memberikan intervensi VR terdiri dari paparan 10 menit melalui headset dengan pemandangan, latar musik meditasi, dan latihan pernapasan (10), dan 1 penelitian lagi dengan intervensi paparan video virtual reality (VR) selama 15 menit melalui telepon menggunakan perangkat VR. Video tiga dimensi 360• menggambarkan keindahan alam dan diiringi musik meditasi (13), 1 penelitian dengan desain metaanalisis membandingkan kelompok VR dengan kontrol (1).…”

“…Setiap pertanyaan berisi empat kemungkinan jawaban, dengan skor antara 0-3. Skor total 0-7 (normal), batas abnormal (8-10) dan abnormal (11)(12)(13)(14)(15)(16)(17)(18)(19)(20)(21). Maurice (2018) menggunakan The Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS) dengan nilai 0-100, 100 indicating the lowest (best) possible level of anxiety and 0 indicating the highest (worst).…”

“…Hasil dari 10 penelitian di berbagai negara di dunia dengan berbagai desain penelitian diantaranya 7 penelitian dengan desain RCT, 2 penelitian dengan kohort prospektif dan 1 penelitian dengan metaanalisis menunjukkan bahwa intervensi non farmakologis dengan penggunaan virtual reality secara bermakna efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operatif yang akan menjalani operasi dengan prosedur anestesi dibandingkan dengan kelompok yang menerima perawatan standar atau teknik distraksi lainnya (1,5,8,10,12-14,18-20). Beberapa penelitian tersebut ada sedikit kesamaan dalam penggunaan instrument penilaian score kecemasan yang digunakan untuk mengevaluasi outcome primer dan hasil kegunaan, dengan hanya 1 studi menggabungkan kecemasan, parameter hemodinamik, dan kepuasan pasien pada pasien yang menjalani operasi septorhinoplasty (13). Kemungkinan bias umumnya rendah untuk RCT, kohort prospektif dan metanalisis (1, 5,8,10,[12][13][14][18][19][20].…”

“…Beberapa penelitian tersebut ada sedikit kesamaan dalam penggunaan instrument penilaian score kecemasan yang digunakan untuk mengevaluasi outcome primer dan hasil kegunaan, dengan hanya 1 studi menggabungkan kecemasan, parameter hemodinamik, dan kepuasan pasien pada pasien yang menjalani operasi septorhinoplasty (13). Kemungkinan bias umumnya rendah untuk RCT, kohort prospektif dan metanalisis (1, 5,8,10,[12][13][14][18][19][20].…”

“…Skor kecemasan pre operatif diukur dan dilaporkan pada 7 RCT dan 2 kohort prospektif dengan total sampel 777 pasien menggunakan beberapa instrument (5,8,10,(12)(13)(14)(18)(19)(20). Vogt, et.…”