Suhu dan kelembaban relatif (RH) adalah variabel penting dalam budidaya tanaman di rumah kaca, serta dapat dikendalikan melalui proses pendinginan evaporatif dengan menggunakan pompa fog cooling system, tetapi prosesnya masih dilakukan secara manual. Penelitian ini adalah merancang alat pengendali suhu dan RH secara otomatis, merancang sistem monitoring melalui website, dan dapat menurunkan suhu dan meningkatkan RH. Penelitian ini menggunakan metode rekayasa. Hasil penelitian membuktikan bahwa alat pengendali suhu dan RH dapat menyalakan pompa fog cooling system secara otomatis. Website dapat menampilkan data monitoring. Jika intensitas cahaya matahari di luar rumah kaca (So) lebih besar dari 800 Wm-2, suhu dapat diturunkan di bawah 35 oC dan RH dapat dinaikkan di atas 60%. Jika So 400 Wm-2 – 800 Wm-2 dan lebih kecil dari 400 Wm-2, suhu tidak dapat diturunkan dibawah 30 oC, tetapi RH dapat dinaikkan di atas 60%.Kata kunci: Fog Cooling System, Monitoring, Pengendalian Iklim Mikro, Rumah Kaca, Website
Designing of Rice Straw Chopper MachineAccording to observations conducted in the field, the potential of straw wastes in Ciparay, Bandung, West Java Indonesia reaches 10-12 tons / ha but its utilization has not been optimazed to this date. After harvested, the remaining unused straw is abandoned on the ground and is eventually burned. In the long run, this straw burning will be very disadvantageous to farmers, especially in terms of the environmental impacts on rice paddy including decreasing soil fertility, killing soil biota, damaging soil physical properties and wasting energy. One of alternatives to utilize rice straw able to provide added value by utilizing its waste as a material to make compost on the condition that the straw should br chopped into a size of 5-10 cm according to SNI standards. Therefore, a study on rice straw chopping technology based on the composting requirements is required. The goal of this study was to design a prototype of rice straw chopper with capacity of 200 kg/hour. The method used in this research was engineering method including requirement observation, design criteria, functional and structural design, figure design, technical analysis, prototyping of rice straw chopper, machine functional and performance test. The measurement results of rice straw characteristics showed that the average length, diameter, bulk density and moisture content of rice straw are 708 mm, 4 mm, 160.6 kg/m3 and 34.6% wet basis. This straw chopper engineering produced a prototype with a dimension of 1040 mm (length) x 1000 mm (height) x 465 mm (width) with a power source generator using 5.5 HP gasoline motor. The result of functional test of the straw chopper showed that the actual capacity of this straw chopper was 100.32 kg/hour.Keywords: compost, prototype, functionalABSTRAKPotensi limbah jerami yang ada di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung berdasarkan pengamatan di lapangan mencapai 10 – 12 ton/ha yang hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal. Setelah panen, sisa jerami yang tidak terpakai disimpan begitu saja di lahan yang pada akhirnya dibakar. Pembakaran jerami ini dalam jangka panjang akan sangat merugikan petani karena terutama berdampak negatif bagi lingkungan di lahan sawah yang meliputi penurunan kesuburan tanah, mematikan biota tanah, merusak sifat fisik tanah dan pemborosan energi. Salah satu cara pemanfaatan jerami padi yang dapat memberikan nilai tambah yaitu dengan memanfaatkan limbah jerami padi sebagai bahan untuk membuat kompos dengan syarat bahwa jerami tersebut sudah dalam keadaan tercacah dengan ukuran 5 – 10 cm sesuai standar SNI. Oleh sebab itu diperlukan suatu penelitian teknologi pencacahan jerami padi sesuai syarat pembuatan kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun mesin protipe mesin pencacah jerami padi dengan kapasitas 200 kg/jam. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rekayasa (engineering) yang meliputi observasi kebutuhan, kriteria rancangan, rancangan fungsional, rancangan struktural, gambar desain, analisis teknik, pembuatan protipe mesin pencacah jerami padi, uji fungsional mesin dan uji kinerja mesin. Hasil pengkuran terhadap karakteristik jerami padi menunjukkan bahwa rata panjang, diameter, bulk density dan kadar air jerami padi masing-masing adalah 708 mm, 4 mm, 160 kg/m3 dan 34,6% basis basah. Hasil rekayasa mesin pencacah jerami mempunyai dimensi panjang 1040 mm, tinggi 1000 mm dan lebar 465 mm dengan sumber tenaga penggerak menggunkan motor bensin 5,5 HP. Hasil pengujian fungsional terhadap mesin pencacah jerami menunjukkan bahwa kapasitas aktual mesin penacacah jerami padi adalah 100,32 kg/jam, dengan panjang potongan < 5 cm.Kata Kunci : Kompos, Prototipe, Fungsional
ABSTRAKLubang resapan merupakan salah satu cara untuk dapat menanggulangi permasalahan kualitas dan kuantitas air. Namun pembuatan lubang resapan masih menggunakan alat manual dan kurang efektif. Hal ini karena dilakukan oleh dua orang dengan laju pemboran hanya 1,6 cm/menit. Untuk menangani hal ini Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian UNPAD telah merancang bangun Mesin Pembuat Pelubang Tanah Untuk Resapan Air. Mesin yang telah dibuat belum memiliki spesifikasi teknis, sehingga perlu dilakukan analisis teknik dan uji kinerja untuk menetapkan spesifikasi teknis pada mesin tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desain dan dilanjutkan dengan percobaan secara empiris, yaitu melakukan desain, perhitungan dan pengukuran terhadap komponen struktural dan kinerja mesin yang meliputi kekuatan rangka, lendutan, laju pemboran, kebutuhan konsumsi bahan bakar, tingkat kebisingan dan tingkat getaran. Berdasarkan evaluasi kelayakan teknis dan kinerja mesin diperoleh bahwa kekuatan rangka untuk menopang beban maksimal adalah 6.048 N, lendutan pada rangka sebesar 0,038 mm, dengan laju pemboran 5,5 cm/menit, kebutuhan konsumsi bahan bakar 0,16 liter/jam, tingkat kebisingan 87,32 dB dan getaran mesin sebesar 46,38 mm/s. Hasil uji kinerja mesin menunjukkan mesin berfungsi dengan baik, namun getaran yang terjadi masih belum memenuhi standar uji mesin.
Objective: The main objectives of the research are to determine the phytochemical content and toxicity of stingless bee propolis from various provinces in Indonesia. Methods: Phytochemical testing of alkaloids and triterpenoids on propolis used a qualitative method, while for testing phenolics, flavonoids, and tannins using quantitative methods. Then, to test the toxicity of stingless bee propolis using the Brine Shrimp Lethality Test method. Results: Propolis with the highest alkaloid and triterpenoid content is Central Java propolis from Tetragonula laeviceps species. Then, propolis with the highest total flavonoid content is South Sulawesi propolis of Tetragonula biroi species. Propolis with the highest total tannin content and total phenolic content is South Sulawesi propolis from Geniotrigona incise species. Propolis with the highest toxicity is Banten propolis from T. laeviceps species. Conclusion: Stingless bee propolis from various provinces in Indonesia contains various phytochemicals and toxicities. Furthermore, there is a strong correlation between total flavonoid content and propolis toxicity.
Kecap manis merupakan produk yang memiliki kadar gula tidak kurang dari 30%, dimana suhu transisi gelasnya rendah berkisar 5-62 °C, sehingga dalam perkembangan produk untuk menjadi kecap manis bubuk sulit dikeringkan. Oleh karena itu, diperlukan bahan penyalut yang memiliki suhu transisi gelas yang tinggi dan mengurangi kelengketan seperti maltodekstrin. Kecap manis bubuk dalam proses pembuatannya menggunakan pengeringan vakum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kecap manis bubuk dengan variasi penambahan maltodekstrin menggunakan pengeringan vakum. Metode pengujian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif yang menjelaskan hubungan antara konsentrasi maltodekstrin dengan kadar air, laju higroskopitas, waktu larut, tingkat warna, powder recovery dan tingkat kesukaan. Percobaan terdiri dari empat perlakuan variasi konsentrasi maltodesktrin yaitu 30%, 40%, 50%, dan 60% berdasarkan total padatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecap manis bubuk berpotensi untuk dikembangkan, dimana penambahan konsentrasi maltodekstrin yang semakin banyak akan meningkatkan kadar air, waktu larut, tingkat kecerahan warna dan powder recovery dan menurunkan laju higroskopisitas. Hasil tingkat kesukaan kecap manis bubuk tanpa rehidrasi menghasilkan aroma dan rasa yang cukup disukai hingga disukai panelis Kata kunci : Kecap Manis; Kelengketan; Maltodekstrin; Pengeringan Vakum
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.