Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kandungan kimia dan serat kasar dengan variasi bahan susu kacang tolo.Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan sampel desain acak menggunakan 3 perlakuan, 2 ulangan dan 2 unit coba. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik One Way Anova dilanjutkan dengan analisis Tukey jika ada perbedaan. Variasi bahan susu kacang tolo dibedakan menjadi kulit kacang tolo, kacang tolo tanpa kulit dan kacang tolo dengan kulit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis pH dari ketiga bahan susu kacang tolo memiliki rentang nilai 6,6-6,8 dan tidak berbeda secara signifikan, namun pada parameter kadar lemak, protein dan serat kasar berbeda secara signifikan. Rerata kadar lemak sebesar 0,29% untuk susu kacang tolo dari kulit kacang tolo, susu kacang tolo dari kacang tolo tanpa kulit 0,48% dan sebanyak 0,78% pada susu kacang tolo dari kacang tolo dengan kulit. Rerata protein didapatkan 4,49%, 7,06% dan9,81% secara berurutan untuk susu kacang tolo dari bahan kulit kacang, kacang tolo tanpa kulit dan kacang tolo dengan kulit. Rerata kandungan serat kasar padasusu kacangtolo dari kulit kacang tolo, kacang tolo tanpa kuit dan kacang tolo dengan kulit secara berurutan adalah 3,71%, 2,40%, 5,35%. Susu kacang tolo yang terbuat dari kacang tolo dengan kulit memiliki konsentrasi tertinggi pada parameter lemak dan protein secara berurutan yaitu 0,78% dan 9,81%.Sementara susu kacang tolo yang terbuat dari kulit kacang tolo mengandung serat kasar paling tinggi yaitu 5,35%
Introduction: Sensory evaluation was conducted on chocolate bars made from fermented and unfermented cacao beans, which were dried by mean of sun and cabinet drying methods. Drying process helps the development of the taste, browning process, and decreases the characteristics of the sour, bitter, astringence tastes from chocolate bar.
Pemanfaatan tepung yang sering dijumpai di dapur seperti tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena hanya sebatas pengolahan tunggal pada olahan sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi dan perbandingan tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena sebagai bahan baku cookies. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan gizi dan nilai kalori cookies no terigu tersebut. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap 3 kali ulangan dengan faktor perbandingan tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena. Cookies yang dihasilkan selanjutnya dianalisa sifat kimianya antara lain analisa kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar karbohidrat, dan kadar serat kasar. Data dianalisis secara statistik menggunakan annova. Apabila hasil yang diperoleh ada beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan tingkat signifikasi 5%. Cookies yang dihasilkan juga dihitung nilai kalori per sajiannya.Cookies berbahan baku campuran tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena memiliki kadar abu, kadar lemak, dan nilai kalori yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia produk sejenis yaitu biskuit. Sedangkan kadar protein, kadar serat kasar, dan kadar karbohidrat belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia biskuit. Formulasi cookies yang dipilih berdasarkan kandungan kimia cookies yaitu campuran tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena dengan perbandingan 65:30:5 karena memiliki kadar protein paling tinggi.
Kerupuk merupakan produk pangan yang bersifat kering, ringan, dan porous. Saat ini kerupuk yang berkembang adalah kerupuk tidak berprotein. Penambahan jamur tiram diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta nilai gizi dari kerupuk. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jamur tiram dan tepung tapioka terhadap sifat organoleptik kerupuk. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu proporsi jamur tiram dan tapioka dengan enam level taraf perlakuaan (berturut-turut 2:1; 1:1; 1:2) dengan 2 kali ulangan. Proporsi jamur tiram dan tapioka dalam pembuatan kerupuk memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kerenyahan, warna, pori-pori, serta aroma dan rasa. Dari percobaan yang dilakukan menyatakan bahwa proporsi terbaik untuk kerupuk jamur tiram adalah 1:2.
Not all street food vendors understand the packaging and food safety aspects. This can be seen from the observations of food handler in the ecotourism of Bendhung Lepen’s street food, Yogyakarta. Though both of them are important aspects to consider in order to produce safe food. Therefore, education is needed with the aim of to increase the knowledge and skills of the community, especially street food vendors, in practicing good product packaging and implementing food safety.This empowerment was carried out using counseling and training methods consisting of several activities. The activities carried out were preparation, socialization, implementation, and evaluation. The targets of this program were street food handlers and vendors in the ecotourism of Bendhung Lepen Yogyakarta.The results that obtained were an increase in the knowledge and skills of participants from Bendhung Lepen ecotourism street food handlers and vendors. In addition, target communities become more skilled in packaging products and implementing food safety aspects. This increase can be a provision to produce safe products.
Sumber Daya Alam (SDA) yang dihasilkan oleh Desa Pengkok, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul sangat melimpah namun belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga perlu adanya bimbingan atau pendampingan kepada untuk memanfaatkan potensi yang ada. Salah satu pendampingan yang dapat dilakukan adalah dengan pelatihan memanfaatkan produk olahan singkong yang dibuat menjadi tepung gaplek. Singkong yang diolah menjadi tepung gaplek memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan singkong utuh. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan tepung dari singkong. Setelah dilaksanakan program ini hasil yang didapatkan adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengetuhan umum singkong sebelum pelatihan sebesar 76,55% dan setelah pelatihan sebesar 78,71%, sedangkan tentang pengetahuan pengolahan singkong sebelum pelatihan sebesar 67,88% setelah pelatihan sebesar 72,26%. Dan keterampilan pengolahan singkong sebelum pelatihan sebesar 40% mengalami peningkatan menjadi 70%.
Jahe merupakan salah satu tanaman herbal yang cukup populer baik di Indonesia maupun di mancanegara. Rasa pedas yang dihasilkan jahe sangat khas dan kemampuannya untuk memberikan kehangatan bagi tubuh mampu menjadikan jahe sebagai salah satu komoditas yang ngehits sepanjang masa. Namun pengolahan jahe belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sehingga perlu adanya pendampingan dan pelatihan mengolah jahe menjadi sirup dan serbuk instan. Jahe yang diolah menjadi minuman instan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan jahe segar. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan sirup dan serbuk instan. Setelah dilaksanakan program ini hasil yang didapatkan adalah peningkatan umum masyarakat tentang keamanan pangan sebelum pelatihan sebesar 37%, dan setelah pelatihan sebesar 91%, sedangkan tentang pengetahuan pengolahan jahe menjadi sirup dan serbuk sebelum pelatihan sebesar 38% dan setelah pelatihan sebesar 92%. Keterampilan pengolahan jahe menjadi sirup dan serbuk sebelum pelatihan sebesar 42% dan setelah pelatihan sebesar 94%.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesukaan pada galantin dari campuran ikan patin (Pangasius sp.) dan ayam yang dinilai dari tingkat kesukaan pada atribut sensoris warna, aroma, tekstur, rasa, dan kesukaan keseluruhan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penggantian sebagian bahan baku sumber protein hewani dalam penelitian ini adalah fillet ikan patin sebanyak 3 taraf yaitu 604 (ikan patin fillet 100% : daging ayam fillet 0%), 581 (ikan patin fillet 50% : daging ayam fillet 50%), dan 738 (ikan patin fillet 0% : daging ayam fillet 100%) yang selanjutnya dilakukan pengujian kesukaan untuk menilai kesukaan warna, aroma, rasa, tekstur, dan kesukaan keseluruhan. Penggunaan ikan patin sebagai substitusi daging ayam pada produk galantin mempengaruhi perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat kesukaan warna, aroma, rasa, dan keseluruhan tetapi tidak berbeda nyata pada rata-rata tingkat kesukaan tekstur.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.