Typhoid fever, known as typhus, is an acute disease caused by Salmonella typhi bacterial infection. Typhoid fever is influenced by individual hygiene levels, environmental sanitation, and can be transmitted through the consumption of food or drinks that are contaminated with the feces or urine of an infected person. The purpose of this study was to determine the characteristics of typhoid fever sufferers undergoing hospitalization.This research is observational (non-experimental). This study uses a retrospective cohort approach with research data in the form of medical records of typhoid fever patients in 2018 at Kraton District Hospital in Pekalongan Regency. The population of typhoid fever was 343 patients and the sample was taken by simple random sampling of 185. Data analysis used frequency distribution.As many as 185 patients found the highest typhoid fever sufferers in women were 119 with a percentage (64.3%) while men were 66 patients with a percentage (35.7%). Based on the highest age at the age of 17-25 years with a percentage (23.2%), for patients with a diagnosis of typhoid fever as many as 144 patients (77.8%) and typhoid fever with comorbidities as many as 41 patients (22.2).The need for special attention to patients with female sex, so that they can take precautions that can cause typhoid fever.
Abstrak. Nanopartikel adalah suatu teknologi formulasi suatu partikel yang terdispersi pada ukuran nanometer atau skala per seribu mikron. Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan lotion dari nanopartikel ekstrak terong belanda sebagai antioksidan. Teknologi nanopartikel ekstrak terong belanda mempunyai efek yang sangat baik sebagai antioksidan, sehingga dimungkinkan dibuat sediaan sebagai bahan kosmetik Penelitian ini menguji nanopertikel ekstrak terong belanda sebagai antioksidan sediaan lotion. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi menggunakan pelarut metanol. Pembuatan teknologi nanopartikel ekstrak terong belanda menggunakan metode nanopertikel berbasis biopolimer. Nanopartikel ekstrak terong belanda diformulasi menjadi sediaan lotion. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkap radikal bebas DPPH. Parameter aktivitas antioksidan yaitu IC50 (Inhibititon Concentration), sedangkan uji sediaan lotion terdiri dari pH, viskositas, stabilitas, organoleptis (warna, aroma, bentuk). Hasil dari penelitian menunjukkan Lotion ekstrak terong belanda yang dihasilkan memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan. Nilai IC50 lotion nanopartikel ekstrak terong belanda adalah 62 µg/mL. Ukuran partikel dari ekstrak nanopartikel adalah 182,4 µm. Lotion nanopartikel ekstrak terong belanda mempunyai kestabilan yang baik. Perlu dilakukan pembuatan bentuk sediaan yang lain dengan tujuan sebagai kosmetika. Kata kunci : Ekstrak terong belanda, nanopartikel, lotion, IC50 Tamarillo Extract Nanoparticle Lotion Preparation Test As Antioxidant Abstract. Nanoparticles are a technology for the formulation of particles that are dispersed at the nanometer size or scale per thousand microns. The purpose of this study was to make lotion preparations from the nanoparticles of tamarillo extract as an antioxidant. The nanoparticle technology of tamarillo extract has a very good effect as an antioxidant, so it is possible to make a cosmetic ingredient. This study tested the nanoparticle extract of tamarillo as an antioxidant for lotion preparations. The extraction method used in this research is maceration using methanol as a solvent. The manufacture of tamarillo extract nanoparticle technology used a biopolymer-based nanoperticle method. The nanoparticles of tamarillo extract were formulated into lotions. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH free radical scavenger method. The parameter of antioxidant activity is IC50 (Inhibititon Concentration), while the lotion preparation test consists of pH, viscosity, stability, organoleptic (color, aroma, shape). The results showed that the tamarillo extract lotion produced met the requirements for the physical evaluation of the preparation. The IC50 value of tamarillo extract nanoparticle lotion was 62 µg / mL. The particle size of the nanoparticle extract was 182.4 µm. Tamarillo extract nanoparticle lotion has good stability. It is necessary to make other dosage forms for the purpose of cosmetics. Keywords: Tamarillo extract, nanoparticle, lotion, IC50
Pengelolaan obat merupakan rangkaian suatu kegiatan yang meliputi pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian pemusnahan, pengendalian dan administrasi. Pengelolaan obat sangat penting untuk menunjang pelayanan kesehatan pada pasien. Pengelolaan obat salah satu pendukung penting dalam pelayanan kesehatan hal ini perlu dilakukan agar dapat melakukan perbaikan kualitas dasar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengelolaan manajemen logistik obat di instalasi farmasi Rumah Sakit QIM Kabupaten Batang. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 33 reponden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada manajemen pengeloaan obat di Rumah Sakit QIM proses pemilihan 93,9% kategori sangat baik, perencanaa 90,9% kategori baik, pengadaan 97,3% kategori sangat baik, penerimaan 100% kategori baik, penyimpanan 100% kategori sangat baik, pengendalian 100% kategori baik, pemusnahan 90,9% kategori sangat baik dan administrai 100% kategori sangat baik. Dari data yang diperoleh, peneliti dapat mengetahui terkait pengelolaan obat di Instalansi Farmasi Rumah Sakit QIM Batang.
Infeksi virus corona disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Dengan kondisi demikian perlu adanya keprihatinan seluruh dosen Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat penanganan pencegahan virus korona di wilayah kabupaten pekalongan untuk memberikan solusi pencegahan dengan tujuan untuk menekan jumlah penderita virus corona. Pengabdian masyarakat dosen juga bertujuan untuk memberikan/mengabdikan ilmu yang dimilikinya untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat baik dibidang kesehatan atau di bidang ekonomi. Metode pelaksanaan yang diterapkan adalah dengan Memberikan informasi mengenai bagaimana langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk pencegahan apabila terjadi gejala-gejala terinfeksi Virus Covid 19. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat terutama untuk pencegahan virus covid 19 yang saat sedang mewabah. Memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat, sehingga bisa sedikit meringankan beban permasalahan ekonomi karena masa pandemi ini sebagian besar masyarakat terdampak yaitu banyak lapangan pekerjaan yang hilang. Memberikan handsanitizer dan handwasher kepada masyarakat, tempat ibadah (masjid, mushola), perkantoran di lingkungan Desa Karangjompo Kec. Tirto dan Desa Api-api Kec. Wonokerto Kab. Pekalongan.
Ketombe adalah keadaan anomali kulit kepala dan salah satu penyebab jamur Candida albicans.Camellia sinensis Linn atau lebih dikenal dengan daun teh hijau, jenis tumbuhan yang daun dantunasnya digunakan untuk membuat teh. Tanaman ini termasuk genus camellia, genus tanamanberbunga dari keluarga theacea. Tumbuhan ini mengandung flavanol flavanoid utama. Ekstraksiadalah proses memotong-motong senyawa kimia dari bahan alami menggunakan pelarut etanol96%. Maserasi adalah cara menarik simplisia dengan proses menyederhanakan simplisia ke dalamcairan penari pada suhu. Konsentrasi masing-masing bahan adalah masing-masing 100 ml sampoyang mengandung 10 gram ekstrak teh hijau, 1 gram natrium lauril sulfat, 0,5 gram natrium klorida,PEG 400 1 gram. Nipagin 0,18 gram, mentol 0,25 gram. Tes pengujian fisik, uji viskositas, dari hasiluji fisik seluruh persediaan sesuai dengan rentang dan persyaratan yang telah ditetapkan.
Self-Medicating is an activity that carried out to prevent the onset of a disease and treat mild symptoms or diseases by using drugs without medical supervision. Self-medicating will be useful if correctly based on sufficient knowledge of the selection. The aims of this study was to determine the level of knowledge and behavior of self-medicating for menstrual pain (dysmenorrhea) majoring in social and language at Senior Hight School Kajen Pekalonga. The method is this study used cross sectional method with 162 students with purpose sampling technique and questionnaire as a data retrieval tool. Data was analyzed by testing Spearman’s Rank Correlation using Statistical Package for the Social Science version 16. The results of this study showed that the majority of respondents had a good level of knowledge about sel-medicating menstrual pain (dysmenorrhea) with total of 110 respondents (67.9%) and the behavior showed that majority of respondents had good self-medicating behavior of menstrual pain (dysmenorrhea) with the number of 111 respondents (58.5%). The conclucion of this study showed a relationship between the level of knowledge to self-medicating behavior for menstrual pain (dysmenorrhea) in students of Senior High School Kajen Pekalongan with a correlation value of 0,184.Keywords: Menstrual pain; self-medication; high school student AbstrakSwamedikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna mencegah timbulnya suatu penyakit dan mengobati gejala atau penyakit yang ringan dengan menggunakan obat-obatan tanpa pengawasan medis. Swamedikasi akan bermanfaat apabila dilakukan dengan benar berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang pemilihan dan penggunaan yang digunakan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuandan perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore)siswi jurusan IPS dan Bahasa SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode cross sectional dengan responden yang berjumlah 162 siswi. Dalam penelitan ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purpose sampling dan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Analisis data dengan cara uji Korelasi Spearman’s Rank menggunakan Statistical Package For the Sosial Scienceversi 16. Hasil penelitian ini pada tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan sangat baik tentang swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) dengan jumlah responden 110 (67,9%) dan pada perilaku menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) yang baik dengan jumlah responden 111 (58,5%). Kesimpulan pada penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi nyeri menstruasi (dismenore) pada siswi SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan dengan nilai korelasi sebesar 0,184. Kata kunci: Nyeri menstruasi; swamedikasi; siswi SMA
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat akan sukses atau dapat terjadi apabila warga ikut berpartisipasi. Membangun ekonomi masyarakat pedesaan bearti pula membangun sebagian besar penduduk indonesia. Selain memiliki potensi sumber daya manusia pedesaan juga memiliki potensi sumber daya alam. Pengabdian masyarakat dosen juga bertujuan untuk memberikan/mengabdikan ilmu yang dimilikinya untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat baik dibidang kesehatan atau di bidang ekonomi. Metode pelaksanaan yang diterapkan adalah dengan memberikan informasi mengenai bagaimana meningkatkan ekonomi dengan memberdayakan masyarakat melalui tanaman obat dan pembuatan jamu menuju desa sehat mandiri. Melakukan pelatihan pembuatan jamu/ramuan obat tradisional yang berasal dari tanaman obat dengan melibatkan ahli dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kab. Pekalongan sehingga jamu tersebut aman dikomsumsi.
Manajemen pengelolaa obat sangatlah berperan penting dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Instalasi farmasi rumah sakit dan salah satu aspek untuk menentukan suksesnya program pengobatan secara rasional di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan standar pelayanan pengelolaan sediaan farmasi terkair proses perencanaan dan pengadaan obat yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 11 responden dengan pengambilan data menggunakan kuisioner dan wawancara dengan kepala IFRS. Hasil evaluasi dari penelitian ini bahwa perencanaan kebutuhan sesuai (100%) dan proses pengadaan obat (90,5%) sesuai Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit 2019.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.