A B S T R A C TPeanut is one of food crops commonly consumed in Indonesia. This species comprises several cultivars such as Kancil, Bison, Jerapah, Talam, and Tuban, each of which has its individual advantages and disadvantages. The vast variation among peanut cultivars leads to the need of study on genetic diversity and relationship among them using particular molecular marker. This study aims to see whether variation on DNA sequences among some peanut cultivars amplified with atpB-rbcL primers exists or not and to know the relationship among the cultivars based on the amplicon sequences. The method involves some sequential steps, i.e. genomic DNA isolation using CTAB protocol, amplification of DNA sequence using atpB-rbcL primers and sequencing of the amplification products. Data on sequences were edited manually using Bioedit version 7.0.4.1. Sequence alignment was performed using ClustalW, which is also implemented in Bioedit version 7.0.4.1. Arlequin 2.0 was used to calculate nucleotide diversity . Phylogenetic analysis was performed using Maximum Parsimony in MEGA 5.0. The results showed that considerably high variation in DNA sequences of some peanut cultivars amplified with atpB-rbcL primers are observed. On the other hands, very close genetic relationship among cultivars is found. KEY WORDS: DNA sequence variation, intraspecific diversity analysis, rbcL-atpB primers Penulis korespondensi: YANI YULIANI |
AbstrakPenyediaan air bersih yang diselenggarakan oleh PDAM Kota Semarang pada tahun 2011 baru mampu melayani 56,95% penduduk. Sehingga terdapat sebagian penduduk Kota Semarang yang belum terjangkau pelayanan jaringan air bersih perkotaan. Untuk memenuhi kekurangan pelayanan kebutuhan air bersih tersebut, pemerintah membuat program penyediaan dengan melibatkan masyarakat, sebagaimana kasus di Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Di lokasi ini, sejak tahun 2003 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tirto Langgeng yang dilanjutkan BKM Makmur Abadi di Kelurahan Tugurejo membentuk sub unit pengelolaan air bersih untuk melayani masyarakat, khususnya di wilayah RW I dan RW V. Pada tahap selanjutnya muncul berbagai masalah terkait kualitas dan penyeadiannya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja pelayanan air bersih berbasis masyarakat di Kelurahan Tugurejo. Metode penelitian mengkombinasikan antara kuantitatif dan kualitatif, melalui analisis kinerja yang ditinjau dari aspek operasional, keuangan, administrasi dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan analisis penilaian kinerja ditemukan bahwa sisi penyelenggara meliputi aspek operasional, keuangan dan administrasi dinilai berpredikat 'baik', dan "mampu berkembang", artinya mampu menjaga konsistensi dan kualitas air bersih, mampu menghasilkan keuntungan untuk menjalankan kegiatan operasional, mempertahankan asset, membayar kewajiban pinjaman; serta pengelola mampu mempertahankan keberlanjutan pelayanan air bersih kepada pelanggan. Penilaian kinerja dari sisi pelanggan, dinilai dengan kepuasan pelanggan dari kualitas pelayanan air. Nilai indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) adalah 78,34 % berada pada kategori "puas", artinya pelanggan puas terhadap hampir semua atribut-atribut kualitas layanan air bersih dari penyelenggara layanan, walaupun belum semua sesuai harapan pelanggan. Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menjelaskan atribut-atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya yaitu kualitas fisik air, lokasi tempat pelayanan, kemampuan petugas administrasi/ keuangan, kecermatan petugas pencatat meter air, tarif air yang terjangkau, kelengkapan sambungan pelayanan, dan kepastian biaya yang dibayar. Akan tetapi masih terdapat atribut-atribut yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu kuantitas air, kontinuitas, kedisiplinan petugas distribusi air, cepat dan tanggap terhadap keluhan pelanggan, serta petugas mudah dihubungi.Kata Kunci: Air bersih, berbasis masyarakat, kinerja pelayanan
Pelayanan air bersih oleh PDAM baru mencapai 50 % untuk perkotaan dan 10% untuk pedesaan, makauntuk mempercepat memenuhi kebutuhan akan air bersih, perlu melibatkan sektor swasta danmasyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja pelayanan air bersih berbasis masyarakat diTugurejo. Analisa kinerja ditinjau dari aspek operasional, keuangan, administrasi dan kepuasanpelanggan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods), yangmengkombinasikan metode, teknik pengumpulan data, dan analisis data kuantitatif serta kualitatif.Hasil penelitian penilaian kinerja dari sisi penyelenggara meliputi aspek operasioanal, keuangan danadministrasi dinilai berpredikat ‘baik’, dan “Mampu Berkembang”, artinya mampu menjagakonsistensi dan kualitas air bersih, mampu menghasilkan keuntungan untuk menjalankan kegiatanoperasional, mempertahankan asset, membayar kewajiban pinjaman; serta pengelola mampumempertahankan keberlanjutan pelayanan air bersih kepada pelanggan. Penilaian kinerja dari sisipelanggan, dinilai dengan kepuasan pelanggan dari kualitas pelayanan air. Nilai indeks kepuasanpelanggan (Customer Statisfaction Index) adalah 78,34 % berada pada kategori “puas”, artinyapelanggan puas terhadap hampir semua atribut-atribut kualitas layanan air bersih dari penyelenggaralayanan, walaupun belum semua sesuai harapan pelanggan.Kata kunci: air bersih, berbasis masyarakat, kinerja pelayanan
The purpose of this research is to analyze the effectiveness of organizationalstructure. Based on the results of the analysis of the range of criteria for 62 respondents, it shows that the organizational structure of NCTA at the time of the study was quite effective. Three components of organizational structure, complexity, formalization, and centralization have a significant relationship with the effectiveness of the organizational structure. These results were obtained from the Spearman Rank correlation test. The results of the AHP showed that among the criteria, thecomplexity criterion was of the highest important and the alternative strategy that becomes the main priority is competency measurement.Keywords: Effectiveness of Organizational Structure; National Counter Agency AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas struktur organisasi. Berdasarkan hasil analisis rentang kriteria 62 responden menunjukkan bahwa struktur organisasi KNKT pada saat penelitian cukup efektif. Tiga komponen struktur organisasi, kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi memiliki hubungan yang signifikan dengan efektivitas struktur organisasi. Hasil ini diperoleh dari uji korelasi Rank Spearman. Hasil AHP menunjukkan bahwa diantara kriteria tersebut, kriteria kompleksitas merupakan yang paling penting dan alternatif strategi yang menjadi prioritas utama adalah pengukuran kompetensi.Kata Kunci: Efektifitas Struktur Organisasi; Badan Kontra Nasional
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.